PALU, beritapalu | Hilangnya I Wayan Arimbawa, warga Desa Tonggolobibi, Sojol, Doinggala menjadi satu-satunya kasus yang menonjol selama pelaksanaan Siaga SAR Lebaran oleh Basarnas Palu.
Kepala Basarnas Palu Andrias Hendrik Johannes menyebutkan hal itu pada apel penutupan Siaga SAR yang digelar di halaman Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Kamis (12/5/2022).
Menurut Andrias, selama 18 hari pelaksanaan Siaga SAR mulai dari 25 April hingga 12 Mei 2025, nyaris tidak ada insiden atau kondisi yang cukup membahayakan manusia, kecuali insiden hilangnya seorang warga yang sedang berburu kelelawar itu.
Terhadap insiden hilangnya pemburu kelelawar di Desa Tonggolobibi pada 28 April 2022 itu, operasi SAR terpaksa dihentikan karena hingga hari ke-7 operasi, tanda-tanda ditemukannya korban tidak juga tampak.
“Adapun hasil dari pelaksanaan Siaga SAR khusus lebaran tahun ini secara umum berjalan dengan lancar untuk pengguna jasa transportasi maupun tempat-tempat wisata terpantau aman,” sebut Andrias.
Penutupan operasi Siaga SAR Khusus Lebaran dipimpin langsung Andiras dan diikuti seluruh karyawan Basarnas Palu. Operasi itu bertujuan untuk mewujudkan pelayanan SAR yang profesional, sinergi dan militan untuk mendukung kebijakan pemerintah.
“Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi–tingginya kepada anggota yang melaksanakan tugas di lapangan yang senantiasa menjaga profesionalisme dalam menjalankan tugas memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat,” ujar Andrias. (afd/*)
Berita terkait:
Pemburu Kelelawar Hilang di Hutan Bakau, Basarnas Turun Tangan
Baru Senapan Angin Pemburu Kelelawar yang Ditemukan
Pemburu Kelelawar Itu tak Juga Ditemukan, Operasi Pencarian Dihentikan