Opini

<span class="entry-title-primary">Wakaf Asuransi</span> <span class="entry-subtitle">Oleh: Joko Intarto</span>
Opini

Wakaf Asuransi Oleh: Joko Intarto

Banyak cara untuk menunaikan wakaf selain menyerahkan aset tanah. Manfaat asuransi, salah satunya. Penasaran?TIBA-TIBA saya dikontak Bu Indah, seorang eksekutif perusahaan pemasar produk asuransi. Spesialisasinya pada produk asuransi syariah dan wakaf manfaat asuransi syariah. ‘’Saya seperti mimpi, membaca flyer WakafMU,’’ katanya.Saya memang baru saja mem-broadcast e-flyer kesempatan magang/PKL/KKN untuk siswa SMK dan mahasiswa semua program studi di WakafMU. Rupanya Bu Indah membaca kemudian merespon.Awalnya saya bingung dengan tanggapan Bu Indah. Jujurly, saya sudah lupa. Tapi saya ‘tengsin’ untuk bertanya siapa dia.Saya buka profilnya. Tidak ada keterangan apa-apa. Hanya ada namanya: Ditulis dengan gaya remaja: ‘Iendach’. Kemudian ada foto dirinya: Wanita berparas c...
<span class="entry-title-primary">Pisah Kamar</span> <span class="entry-subtitle">Oleh: Joko Intarto</span>
Opini

Pisah Kamar Oleh: Joko Intarto

Pembiayaan proyek wakaf merupakan problem umum para pengelola lembaga wakaf di Indonesia. Pada sisi lain, pengelola lembaga wakaf juga dihadapkan pada banyaknya asset tanah yang berstatus tidur. Bagaimana solusinya? PROBLEM pembiayaan yang dialami para pengelola Lembaga wakaf hari ini sebenarnya berawal dari tingkat literasi masyarakatnya pada masa lalu. Pemahaman masyarakat terhadap praktik wakaf sangat sederhana: Wakif (pihak yang berwakaf) menyerahkan tanah kepada nazir (pihak yang menerima wakaf). Selanjutnya, nazir yang diminta mengikhtiarkan amanat wakif. Misalnya membangun masjid, sekolah dan lain-lain.Karena praktik wakaf yang seperti itu, para pengelola lembaga wakaf akhirnya kelimpungan. Asset wakaf berupa lahan yang dimiliki begitu luas. Sementara kemampuan keuangannya sa...
<span class="entry-title-primary">Bermain ‘hompimpa alaium gambreng’ dalam Pemilu 2024</span> <span class="entry-subtitle">Oleh: Yogie Pranowo</span>
Opini

Bermain ‘hompimpa alaium gambreng’ dalam Pemilu 2024 Oleh: Yogie Pranowo

APAKAH kalian masih ingat dengan permainan tradisional “hompimpa alaium gambreng”?Dalam bahasa Sanskerta kuno, permainan ini menyiratkan pesan yang mendalam: “dari Tuhan, kembali ke Tuhan, mari kita bermain”.Adagium ini ternyata bisa ditarik dalam konteks politik hari ini, lebih dari sekadar permainan. Secara filosofis, hal ini dapat menggambarkan bagaimana manusia seharusnya bermain dalam politik, agar dapat menyadari bahwa tujuan dari berpolitik bukanlah ego, tetapi kepantasan diri di hadapan Tuhan.Sebagai akademisi di bidang filsafat, saya mencoba menjelaskan bagaimana permainan tradisional ini bisa menjadi rujukan kita semua, termasuk para kontestan pemilu, tentang cara berpolitik yang baik. 1. Mengajak masyarakat terlibat aktif dan kritis Inti dari demokrasi terlet...
<span class="entry-title-primary">Public Expose untuk Proyek Wakaf</span> <span class="entry-subtitle">Oleh: Joko Intarto  *)</span>
Opini

Public Expose untuk Proyek Wakaf Oleh: Joko Intarto  *)

PUBLIC expose adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan memberikan pemaparan kepada publik terkait kondisi perusahaan terkini dan rencana kerja strategis yang akan dilaksanakan. Public expose menjadi kegiatan wajib bagi emiten, atau perusahaan yang menawarkan sahamnya melalui stock exchange.Setiap menjelang tengah dan akhir tahun, beberapa emiten mulai menggelar public expose. Kegiatan itu dilakukan secata terbuka yang bisa diikuti seluruh pemegang saham serta investor yang tertarik.Pada bulan November 2023 ini, Jagaters Studio dipercaya dua perusahaan untuk menyelenggarakan public expose. Perusahaan pertama bergerak dalam bidang investasi syariah untuk proyek property. Perusahaan kedua bergerak dalam bidang kuliner (kebab).Karena pemegang saham dan investor berdomisili di ...
Mengapa Pilpres 2024 Bisa Jadi Ancaman bagi Demokrasi Indonesia?
Opini, Politik

Mengapa Pilpres 2024 Bisa Jadi Ancaman bagi Demokrasi Indonesia?

Pada 2010, Profesor Edward Aspinall dari Departemen Politik dan Perubahan Sosial, Australia National University, menerbitkan sebuah artikel berjudul “The Irony of Success.”.Dalam penelitiannya, Aspinall meramalkan bahwa setelah rezim Suharto jatuh tahun 1998, Indonesia akan kesulitan dalam mewujudkan demokrasi, karena dua alasan utama: (1) penempatan purnawirawan dan pejabat aktif TNI dan Polri dalam struktur eksekutif, dan (2) penempatan menteri-menteri dari partai pemenang suara terbanyak di DPR RI. Ini adalah dua prinsip yang masih terbawa dari pemerintahan Orde Baru.Ternyata, pada era demokrasi sekarang ini, pola pemerintahan ala Orde Baru justru semakin berkembang. Wujudnya adalah dalam bentuk praktik dinasti politik, jaringan patronase, orang-orang kuat daerah (local stro...