View this post on Instagram
DETIK-DETIK pergantian tahun baru Imlek 2576 Kongzili itu tiba, suasana hikmat dan penuh harapan pun terasa di seluruh penjuru Klenteng Kwan Im Miau, Kota Palu.
Udara segar nan basah dari gerimis di luar tak menyurutkan semangat warga keturunan Tionghoa hadir silih berganti untuk melakukan ritual persembahyangan. Nuansa wana merah menyelimuti seluruh klenteng, menghadirkan kesan yang sangat istimewa dan penuh semangat.
Di malam pergantian tahun ini, senyap di jalan-jalan, namun alunan doa yang dipanjatkan dalam hati setiap umat sembari menyelamati Dewa Kwan Im, dewi welas asih yang dipercaya membawa keberkahan. Di Klenteng Kwan Im Miau yang juga dikenal sebagai Klenteng Maga Budhi, umat menyusuri jalan menuju altar utama dengan hati khusyuk. Mereka menyalakan dupa dan lilin, mengikuti ritual yang melambangkan penghormatan dan pemurnian jiwa.
Ritual diawali dengan membakar dupa dan lilin sebagai pelambang penerangan dan pemberi keajabian. Dalam suasana terang yang diterangi nyala lilin, umat memberikan penghormatan tertinggi mereka kepada Dewa Kwan Im, dewi belas kasih yang sangat dihormati dalam tradisi Tionghoa. Dewa Kwan Im dikenal selalu mendengarkan doa-doa manusia, membawa kedamaian, dan menghapus umat dari penderitaan. Hingga kini, banyak umat yang percaya dewi Kwan Im memberikan pelindung dan berkahnya kepada mereka yang menunaikan ibadah dengan hati yang tulus.
Lonceng berdentang tepat pukul 00.00 WITA, satu per satu warga menancapkan dupa dan menempatkan lilin di tempat khusus. Dari berbagai patung dewa yang ada di Klenteng, patung Dewa Kwan Im adalah fokus utama dari persembahyangan tersebut. Dewi Kwan Im dianggap membawa harapan dan perlindungan, serta mengabulkan doa umat yang memohon dengan tulus dan khusyuk.
Suasana ritual makin terasa hikmat kala prosesi pembakaran kertas yang disebut kertas joss berlangsung. Kertas joss berwarna kuning ini merupakan perlambangan pesan dan persembahan dari umat kepada para dewa. Dengan api perlahan melalap kertas kertas joss, terlihat cahaya-cahaya api kecil berpendar ke langit, seakan membawa harapan dan doa-doa mereka menuju kedamaian ilahi.
Meskipun gerimis menghiasi malam, tiada yang menyerah atau surut untuk terus datang, silih berganti, seraya memanjatkan doa-doa agar diberi kehidupan yang lebih baik di tahun ular kayu ini. Di sini, keteguhan dan ketulusan mereka nyata dalam setiap tetes air mata bahagia dan penuh harapan. Mereka mengucapkan syukur atas segala berkah yang telah diterima dan memohon penuh pengharapan pada tahun baru Imlek ini dapat membawa kedamaian, keberuntungan, dan kesejahteraan.
Suasana dini hari terus diselimuti sikap khidmat dan doa menandai bahwa perjalanan satu tahun ke depan telah dimulai dengan langkah penuh keyakinan, diiringi kebersamaan dan kekuatan spiritual yang tak tergoyahkan. Di Klenteng Kwan Im Miau, dengan segala pengharap harap tulus umat, ritual pergantian tahun terasa begitu sakral dan memberi inspirasi kehidupan yang lebih bermakna di tahun baru Imlek. Gong Xi Fat Chai. (bmz)