Niat awalnya sebenarnya ingin ke Desa Jono Oge melihat-lihat jalan di bekas likuifaksi yang beberapa pekan lalu sebagian ruasnya tertutup air akibat hujan di hulu. Tetapi niatan itu membelot saat melewati Jembatan Kasubi dan lurus ke Jalan Lando yang sudah memasuki wilayah administratif Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Kilauan mulsa yang diterpa sinar senja terjejer rapi, membentang menutupi lahan tanaman tomat di sisi kanan jalan itu cukup menarik perhatian. Terlebih saat itu, masih ada pak Tani yang meski sudah sangat sore masih tetap berjibaku dengan tomatnya yang baru ditanam beberapa hari lalu.
“Ini harus dipupuk agar tumbuhnya cepat,” kata pak Tani itu ketika saya memulai pencerewetan.
“Terus pupuknya dari mana pak..?” tanyaku lagi.
“Nah ini masalahnya. Saya terpaksa pakai pupuk ZA dibeli dari toko, karena susah dapat pupuk urea yang subsidi, padahal sudah masuk di kelompok,” spontan pak Tani itu menjawab.
Tentu kalo beli di toko begitu harganya lebih mahal, timpalku.
“Pastilah!” jawabnya mantrapppp.
Hmmmm… banyak kelanjutan dari cerita singkat dengan pak Tani itu, tapi rasa2nya kurang elok dicerita juga disini. Intinya, sebagian pak Tani kita masih banyak menemui kesulitan dalam usaha taninya.
So mo malam le. Sebelum beranjak pulang, masih sempat juga memerhatikan Terminal Angkutan Darat Tambuli di wilayah itu yang sebagian besar bangunannya sudah tertutup ilalang. Tapi soal terminal ini, nanti kita ceritakan lagi, so shalawat di masjid..
#lando #lolu #farm #farmer #fertilizer #tomatoes #bmzimages
Foto-foto ini sudah ditayangkan di laman Instagram @bmz_bmz