PALU, beritapalu | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulteng sampai Triwulan I 2024 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
Sementara itu, perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulteng pada periode yang sama tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan.
Kepala Kantor OJK Sulteng, Triyono Raharjo dalam keterangannya tertulisnya, Rabu (8/5/2024) mengungkapkan, pada posisi Triwulan I 2024, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif double digit secara year-on-year dengan posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp69,49 triliun (15,26 persen yoy), penyaluran kredit sebesar Rp52,93 triliun (17,15 persen yoy, dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp35,00 triliun (12,5 persen yoy).
Kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 150,65 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,64 persen.
Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, nilai aset tercatat sebesar Rp3,14 triliun (16,30 persen yoy), pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 76,25 persen yoy menjadi Rp2,82 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 25,00 persen yoy menjadi Rp2 triliun.
Komitmen perbankan untuk terus mendorong UMKM diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM, pada Triwulan I 2024 posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp16,60 triliun atau tumbuh 16,90 persen yoy dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 2,89 persen atau masih di bawah threshold 5 persen.
Perkembangan IKNB di Sulawesi Tengah posisi Februari 2024 juga menunjukkan kinerja positif. Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Sulteng tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,40 triliun meningkat 11,84 persen yoy dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga di angka 1,96 persen.
Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp353,30 miliar meningkat 35,20 persen yoy dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 105.551 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,59 persen.
Sektor dana pensiun juga menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 7,62 persen yoy menjadi Rp99,83 miliar dan total investasi meningkat 6,75 persen menjadi Rp97,23 miliar.
Di sektor Pasar Modal, pertumbuhan investor di Sulteng juga terus meningkat, tercatat pada Triwulan I 2024 ini terdapat 110.599 rekening investasi dengan pertumbuhan yoy mencapai 49,35 persen. Adapun untuk share terbesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 82.970 rekening atau 75,02 persen dari keseluruhan rekening investasi di Sulteng. (afd/*)