Palu-Porame via Desa Baliase Boya sudah menjadi rute rutin minimal sekali sepekan. Saya sengaja mengagendakan rute itu karena banyak obyek yang bisa didokumentasikan, mulai dari petani dengan ragam aktivitasnya, landscape hijaunya yang menawan, juga keunikan komunitas yang ada di kawasan itu.
Namun tadi, setelah naik ke puncak dekat Desa Uwemanje agak kemalaman pulangnya karena terpesona menatapi bentang alam lembah kota dari ketinggian saat matahari terbenam.
Dalam perjalan pulang di tengah gulita, sebuah sumber cahaya dari tengah kawasan persawahan cukup menohok mata. Penasaran, tentu saja, makanya mampir.
Dan waowww, diluar dugaan, sumber cahaya temaram itu ternyata sebuah kafe di tengah persawahan.
Tempatnya asyik, tenang, bisa jadi sumber inspirasi sembari mendengar gemercik air yang mengalir dari kolam ikan mas yang ada di tengahnya.
Lay out kafe beridentitas Sou Cresto ini cukup apik. Sebuah jembatan kayu dengan aneka lampu warna warni menghiasinya cukup adem dipandang mata. Deretan gazebo yang berbatasan langsung dengan pematang sawah makin membuat sulit untuk beranjak, meski malam semakin larut.
Bagaiaman dengan sajiannnya..? Banyak pilihan, mulai dari makanan dan minuman ringan hingga yang berat. Satu lagi, harganyanya relatif tidak mahal2 amat..
Kalo ditanya recomended atau tidak, tentulah recomended, terutama bagi mereka yang sedang galau atau bahkan yang sedang jatuh cintrong, juga recomended buat yang banyak beban pikiran… Gak percoyo..? Boleh dirasa2 sandiri kesana..