Mudik, Perjalanan Panjang Menuju Kampung Halaman

View this post on Instagram
PALU, beritapalu | Senja baru saja menyapa langit Kota Palu ketika bus terakhir di Terminal Angkutan Darat Tipo bersiap mengantarkan pemudik ke tujuan mereka, Sabtu (29/3/2025). Rute Palu-Makassar menjadi perjalanan panjang yang akan ditempuh dalam waktu sekitar 20 hingga 22 jam jika kondisi lalu lintas normal.
Mudik, sebuah tradisi tahunan yang selalu dinanti para perantau, kembali mengisi terminal dengan cerita dan harapan. Tahun ini, arus penumpang lebih padat dibanding tahun sebelumnya. Beberapa perusahaan otolet bahkan mengerahkan hingga lima armada setiap hari untuk memastikan para pemudik bisa pulang bertemu keluarga.
Sore itu, terminal masih cukup ramai dengan calon penumpang yang sibuk mengangkat barang, berpamitan dengan keluarga, atau sekadar menunggu panggilan keberangkatan. Di bawah langit yang mulai mendung, wajah-wajah lelah tampak bercampur dengan semangat. Perjalanan panjang bukan menjadi penghalang; justru, ini adalah bagian dari perjuangan demi bisa merayakan Lebaran di kampung halaman.
“Alhamdulillah, tahun ini lebih ramai. Banyak yang mudik, mungkin karena tahun lalu masih banyak yang menunda pulang,” ujar seorang pengelola perusahaan otolet. Baginya, lonjakan jumlah pemudik adalah pertanda baik, sekaligus tantangan untuk memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman.
Mudik bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan emosional. Dari Palu ke Makassar, dari kota ke desa, dari hiruk-pikuk pekerjaan ke kehangatan keluarga. Bus terakhir yang melaju dari Terminal Tipo malam itu bukan hanya membawa penumpang, tetapi juga sejuta cerita dan rindu yang akan terobati di kampung halaman. (bmz)
Naskah dan foto: Basri Marzuki