PALU, beritapalu | Polresta Palu memediasi penyelesaian kasus tindak pidana pelecehan seksual yang terjadi di Huntara Mamboro beberapa waktu lalu.
Kasus yang melibatkan tersangka A (46) dan NP (21) sebagai korbannya akhirnya menyepakati penyelesaian restorative justice atau berakhir dengan damai ditandai dengan penekenan pernyataan bersama di Ruang Restoratif Justice Satreskrim Polresta Palu Rabu (5/4/2023) lalu.
Kasat Reskrim Polresta Palu AKP Ferdinand Numberi mengurai terjadinya kasus pelecehan secara fisik itu tersangka A, yaitu tersangka melakukan bujuk rayu, kemudian secara spontan mencium korban NP dan menyentuhnya.
Lalu, korban keberatan dan melaporkannya ke Polresta Palu.
Sebelumnya kata Kasat Ferdinand, korban dan tersangka sudah disidang di lembaga adat di Kelurahan Mamboro.
Atas dasar penyelesaian adat itulah penyidik PPA Polresta Palu Kasat Ferdinand, me-restoratif justice atas permohonan pencabutan laporan polisi dari korban, dan surat pernyataan bersama dibuat tersangka dan korban.
“Pelakunya bahkan sudah dilakukan penahanan dihentikan penyidikan melalui gelar perkara khusus, dengan alasan pencabutan laporan polisi. Penyelesaian perkara melalui restoratif justice sesuai dengan Perpol nomor 8 tahun 2021 tentang mekanisme penyelesaian perkara melalui restoratif justice,” terangnya. (afd/*)