IKAN Banggai Cardinal Fish adalah ikan hias asli Indonesia dan hanya ditemukan di perairan Kaupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Karena keunikan dan keendemikan yang dimilikinya, ikan ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.
Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
- Tubuhnya berwarna keperakan dan berbentuk pipih dengan ekor terbelah dua;
- Panjang tubuh dari ujung mulut sampai panjang cagak (Fork Length/FL) berkisar antara 1,2 – 7,9 cm;
- Terdapat tiga garis hitam pekat menyilang di bagian kepala dan badan mulai dari tepi atas sampai bagian bawah sirip dorsal dan anal;
- Terdapat totol-totol putih pada bagian tubuhnya;
- Sirip punggung relatif panjang dan sirip ekornya membentuk cabang yang dalam;
- Mulutnya lebar sampai melewati garis vertikal pertengahan pupil; dan
- Rongga mulut jantan lebih besar dari betina.
Banggai Cardinal Fish hidup bersimbiosis dengan bulu babi (Diadema setosum) yang umumnya terdapat di perairan pantai. Simbiosis dilakukan dengan cara mengupayakan agar garis hitam pekat pada tubuh mereka membaur membentuk garis lurus dengan salah satu duri bulu babi yang bertujuan untuk penyamaran dan perlindungan dari serangan predator.
Selain bulu babi, ikan ini juga memiliki tempat perlindungan lain yaitu anemon laut dengan cara memanfaatkan tubuh mereka yang kecil agar dapat menyelinap di antara helaian anemon laut.
Ciri-ciri Bio-ekologi:
- Ikan Capungan Banggai hidup berkelompok dalam grup antara 4-30 ekor per kelompoknya;
- Umumnya dijumpai pada hamparan padang lamun Enhalus acoroides di dalam teluk yang tenang;
- Lebih sering ditemukan pada kedalaman antara 0,5-2,5 m;
- Menjadikan bulu babi (Diadema setosum) dan anemon sebagai mikro habitat.
Untuk menjaga dan menjamin keberadaan dan ketersediaan populasi Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) yang merupakan plasma nutfah asli di perairan Kepulauan Banggai dan telah mengalami penurunan jumlah populasi ikan di alam secara drastis, maka Menteri Kelautan dan Perikanan menetapkan Status Perlindungan Terbatas Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) Kepmen KP No. 49/KEPMEN-KP/2018.
Kepmen itu melarang menangkapnya pada bulan pemijahan yaitu bulan Februari, Maret, Oktober dan November pada kawasan yang telah ditentukan.
Daerah penyebaran Banggai Cardinal Fish sangat terbatas dan pada awalnya hanya ditemukan di wilayah Sulawesi Tengah bagian Timur, tepatnya di Kepulauan Banggai, karena itu spesies ini termasuk endemik. Namun demikian saat ini berbagai informasi menyebutkan ikan ini telah dapat ditemukan di lokasi lain yaitu perairan Bitung, Ambon, Kendari, Teluk Palu dan Gilimanuk Bali. Selain itu, ikan ini juga telah dapat dibudidayakan di BPBL Ambon dan LINI Bali.***
(Sumber: Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Padang, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut)
Artikel ini juga sudah ditayangkan di bmzFISH&FARM dengan judul: Mengenal Ikan Endemik Kabupaten Bangga, Banggai Cardinal Fish