MOROWALI, beritapalu | PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) resmi meluncurkan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B (SMP) dan C (SMA) bagi 13 Desa Pemberdayaan Blok Morowali, di Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Rabu (31/5/2023).
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale di sektor pendidikan ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada wilayah usaha PT Vale khususnya di 13 desa pemberdayaan Blok Morowali.
Dalam program ini, PT Vale menggandeng PKBM Bumi Nikel dan Pemda Kabupaten Morowali melalui Dinas Pendidikan. Tujuannya untuk mewadahi masyarakat memperoleh layanan pendidikan dalam menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA sehingga mendapatkan kesempatan terserap bekerja di industri.
Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo mengungkapkan, lahirnya program ini merupakan hasil inventarisir data yang dilakukan di akhir tahun 2022 terkait ketersediaan angkatan kerja lokal di 13 desa pemberdayaan.
Dari hasil pendataan ditemukan sekitar 2.000 jiwa usia produktif di area pemberdayaan PT Vale, dan kurang lebih 300 jiwa di antaranya belum sempat menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA.
“Industri di area kita ini sangat pesat dan rata-rata syarat minimum penerimaan karyawannya berijazah SMA, setelah mendapat data ini kami lalu melakukan validasi data dengan berdiskusi secara random melibatkan beberapa kepala desa. Akhirnya kami memutuskan bahwa ini sangat penting untuk kita lakukan bersama, karena jika kita tidak menguatkan anak anak kita yang belum sempat menamatkan SMP dan SMA, maka mereka tidak akan bisa terserap masuk bekerja di industri, dan itu akan menjadi PR yang luar biasa jangka panjang,” ungkapnya..
Topan menjelaskan, untuk menjawab kebutuhan industri, dengan peningkatan mutu pendidikan masyarakat diharapkan membawa kebermanfaatan yang lebih luas, dengan mendorong potensi yang ada agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang menjadi lebih baik dan mandiri.
“Dengan kita menyamaratakan jenjang pendidikan ini bisa lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga. Usia 21 tahun adalah usia yang produktif, usia siap kerja dan menikah, jadi kita bersama sama dapat mendorong mereka agar bisa hidup lebih mandiri dan kelak dapat menopang hidup keluarganya dengan lebih baik serta dapat mendidik mencerdaskan keluarganya. Dengan kualitas dan akses pendidikan yang setara, kami percaya bahwa kita dapat mendorong dan mencapai tujuan masyarakat Morowali sejahtera bersama,” jelasnya.
Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Husban Laonu mengapresiasi dan menyambut baik program kesetaraan Pendidikan tersebut. Ia menyebut, hadirnya PT Vale kembali membantu pemerintah memetakan persoalan yang begitu vital yang dihadapi daerah di sektor pendidikan.
”PT Vale telah menunjukkan keseriusannya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, dengan menyajikan data tentang permasalahan mengenai pendidikan dan ketenagakerjaan. Berbasis data tersebut, maka Pemda harus serius memastikan keakuratan dan kemutakhiran data,”ujarnya
Ia memperkirakan, dengan jumlah desa 133 dari 126 desa dan tujuh kelurahan, artinya ada sekitar 830 anak-anak yang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA. Itu katanya berpotensi meningkatkan angka pengangguran dan tidak bisa bersaing di kawasan industry.
Sekitar 101 peserta mengikuti program kesetaraanpendidikan tersebut. Dari jumlah tersebut 82 orang berusia di atas 21 tahun dibiayai oleh PT Vale, sementara 19 di antaranya yang berusia di bawah 21 tahun dibiayai oleh pemerintah melalui dana APBN.
Adapun peserta pendidikan kesetaraan paket B adalah sebanyak 25 orang, dan paket C berjumlah 76 orang. Sementara tenaga pendidik dalam program ini melibatkan 14 pendidik yang terdiri dari jenjang Strata 1 (S1) 13 orang dan Strata 2 (S2)satu orang. (afd/*)