Setelah memarkir sepeda motornya, dua remaja yang berboncengan itu segera memasuki gedung Pasar Bambaru yang baru diresmikan Kamis (27/1/2022) lalu. Keduanya masuk melalui Pintu Selatan, tidak jauh dari parkiran.
Hiruk pikuk, terutama pedagang yang baru menata barang-barang dagangannya di lapak-lapak kaca mendominasi pemandangan di lantai satu. Ya, pasar yang telah direvitalisasi itu memang belum sepenuhnya diisi oleh para pemiliknya.
Beberapa pedagang mengaku, barang dagangan akan dimasukkan jika benar-benar telah diresmikan oleh pemerintah. Dan kini, peresmian itu sudah dilakukan dan giliran pedagang yang memasukkan barangnya di lapak yang sudah tersedia.
Kedua remaja tadi masih memerhatikan sekitarnya di lantai satu. Terdengar ujarannya, sebelum direvitalisasi, pasar ini gelap, kumuh, dan seram. Tapi sekarang keduanya terbelalak dengan perubahan yang terjadi.
“Ini semi pasar modern,” sebutnya.
Remaja itu menuju tangga yang terletak di sisi kanan di dalam area pasar tersebut. Ada dua tangga yang tersedia, satunya di sisi kiri.
Di lantai dua, suasananya tidak jauh beda dengan lantai satu. Aktivitas transasksi sebagaimana layaknya pasar belum terlihat. Kebanyakan adalah pedagang menata barang-barang jualannya. Namun di lantai dua ini, lapak yang tersedia Sebagian besar masih belum terisi. Entah masih kosong atau pedagangnya yang belum mengisinya.
Beranjak ke lantai tiga atau paling atas atau rooftop yang beratapkan langit. Kedua remaja itu sibuk memerhatikan, terutama deretan bilik kafe di tiga sisinya. Sebagian besar sudah diisi dan bahkan sudah menjual aneka jajanan kuliner.
Nyaris riuh karena di sisi kiri terdapat tempat bermain bagi anak yang oleh pelaku usaha juga dimanfaatkan untuk jasa sewa kendaraan listrik mini bagi anak. Ruang yang lapang memang memungkinkan permainan seperti itu.
Tidak jauh dari area bermain anak itu, sebuah tenda berdiri. Suara musik dari tenda itu membahana ke seisi lantai tiga.
Remaja itu sudah menemukan tempat nongkrong di Pusat Jajanan Kuliner ini. Mereka duduk menghadap ke tengah dimana anak-anak sedang bermain dan orang-orang lalu lalang. Dengan gawai di tangannya, kedua remaja itu mengabadikan diri, sesekali berswafoto berlatar belakang suasana pemukiman penduduk di bawahnya di seberang jalan dan pertokoan yang mengitarinya.
Usai menyantap martabak, mereka memesan cemilan lainnya.
“Asyik banyak jenis makanannya, tinggal pilih,” ujarnya kepada rekannya.
Sore itu langit cerah. Keduanya memutuskan untuk menunggui senja. Ia memastikan rona jingga akan memuncak sesaat petang tiba. Oh asyiknya, menikmati senja di rooftop Pasar Bambaru di Pusat Jajanan Kuliner. (afd)