Komunitas Seni Lobo Gelar Lokakarya Tatakelola Pertunjukan dan Festival
PALU, beritapalu | Komunitas Seni Lobo menggelar Lokakarya Tatakelola Pertunjukan dan Festival di Palu selama dua hari, Jumat dan Sabtu (21-22/2/2025).
Direktur Komunitas Seni Lobo, Arifin Baderan mengatakan, lokakarya ini mendapat dukungan pembiayaan dari Dana Abadi Kebudayaan Kementerian Kebudayaan. Lokakarya bertema ”Pil Pahit Cita-cita Berkesenian: Tata Kelola (Manajemen)” ini menghadirkan dua narasumber masing-masing Sari Madjid (Pimpinan Produser Teater Koma di Jakarta) dan Dede Paramayoza (Direktur Pasa Harau:Arts & Culture Festival di Padang).
Lokakarya tersebut diikuti para perencana, manager, dan pimpinan produksi terpercaya di kelompoknya masing-masing yang seluruhnya berjumlah sebanyak 20 orang.
“Lokakarya ini diharapkan dapat terjalin tukar pendapat antar sesama pelaku perencana. Bahkan, adanya kolaboratif produksi kreatif antar peserta nantinya. Harapannya lokakarya ini, menjadi ruang untuk merumuskan persoalan dalam rancang-merencanakan sehingga menjadi semacam mapping persoalan di kalangan para perencana dan bagaimana penanganannya,” kata Arifin yang akrab disapa Ipin.
Ipin menyebutkan, kelompok kesenian di wilayah Kota Palu dan Kabupaten terdekatnya dipercaya masih memiliki “napas” pengkaryaan, apakah itu memproduksi pertunjukan maupun menyelenggarakan festival. Masalahnya lanjutnya, kelompok kesenian kerap menemui penyakit dalam kelompok keseniannya.
Ia mencontohkan, ada aktor yang mentalnya kering karena selalu diperas ketika latihan, pemusik yang anemia karena latihan berdiskusi hingga pagi, meriangnya administrator karena proposalnya selalu revisi, demam pangung para sponsor, hingga hipertensinya sutradara kambuh lagi. Bahkan yang paling populer, pimpinan produksi atau pimpinan kelompok yang rela “menyekolahkan” sedikit hartanya yang hanya sedikit itu.
Ipin mengidentifikasi beberapa hal krusial da lam berkesenian di antaranya: kelompok berkesenian yang sering berbenturan dengan seni berkelompok; gagal merencanakan .
Untuk itu lanjut Ipin, merencanakan menjadi hal kunci untuk memulai suatu produksi kreatif (Pertunjukan/Festival). Perencanaan yang tepat akan menargetkan tujuan yang tepat sasaran pula. (afd/*)