PALU, beritapalu | Pemerintah Kota Palu mengintervensi dengan pemberian asupan makan bergizi dan pelayanan khusus terhadap seorang balita yang mengalami kekurangan gizi di Kelurahan Birobuli Utara, Kota Palu.
Intervensi itu dinyatakan Wakil Wali Kota Palu. dr Reny A Lamadjido didampingi Kadis Kesehatan Kota Palu, dr Rochmat Jasin Moenawar usai mengunjungi langsung balita bernama Fahri Giffari berusia dua tahun di kediamannya di Jalan Menara, Senin (30/12/2024).
“Alhamdulillah sudah dilakukan penindakan di rumah sakit Undata, tapi kami menindaklanjuti untuk gizinya. Tindak lanjut kami pertama, tidak lagi terjadi hidrosefalus. Kedua, perbaiki gizinya supaya anak ini menjadi anak yang normal, InsyaAllah,” ujar Wakil Wali Kota.
Wakil wali kota juga menekankan bahwa Pemerintah Kota Palu melalui berbagai pihak, termasuk camat, lurah, dinas kesehatan, hingga Puskesmas, akan terus memantau kondisi Fahri secara intensif.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan perbaikan status gizinya berjalan dengan baik sehingga dapat mendukung proses tumbuh kembang yang optimal.
Ia mengatakan, kunjungan ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Palu dalam menangani permasalahan kesehatan masyarakat, khususnya gizi buruk, dengan melibatkan berbagai pihak terkait untuk memberikan dukungan yang menyeluruh.
Kondisi Fahri yang memerlukan perhatian khusus juga menjadi pengingat pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pola asuh dan gizi anak guna mencegah kasus serupa di masa depan.
Pemerintah Kota Palu berharap kolaborasi yang terjalin antara pemerintah dan masyarakat dapat membawa dampak positif bagi kesehatan anak-anak di Palu.
Orang tua asuh Fahri, Abu Jairi mengungkapkan, balita tersebut telah dirawatnya sejak masih berusia sekitar dua bulan yang diboyong dari Banggai Kepualauan. Semasa bayi, Fahri telah menderita penyakit hidrosefalus yang mengakibatkan pembesaran di kepala.
Ia mengaku telah melakukan dua kali operasi terhadap Fahri masing-masing sekali di bagian kiri dan kanan kepala untuk memasukkan selang guna mengeluarkan cairan di kepala akibat hidrosefalus tersebut.
Operasi tersebut dinilai berhasil karena bagian kepala Fahri tidak lagi membesar. Hanya saja masalahnya kemudian pada pertumbuhan dan perkembangan balita tersebut yang dinilai tidak normal.
Dari penimbangan yang dilakukan petugas Puskesmas Birobuli Utara yang menangananinya, berat Fahri hanya mencapai 4,7 kilogram di usianya yang sebulan lagi akan mencapai dua tahun.
Abu Jairi berharap anak asuhnya tersebut dapat tertangani dengan baik agar bisa normal seperti anak-anak lainnya. (afd)