PALU, beritapalu | Open Tournament Taekwondo Danrem 132/Tdl CUP II se-Indonesia resmi dimulai setelah dilakukan pembukaan di Gelora Bumi Kaktus, Kota Palu, Kamis (22/8/2024).
Kejuaraan tersebut dibuka Gubernur Sulteng diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Tengah, Irvan Aryanto dalam sebuah seremonial yang dihadiri oleh unsur Forkopimda Sulteng.
Kejuaraan berskala nasional ini berlangsung mulai 22 hingga 24 Agustus 2024 dan diikuti 1197 atlet taekwondo terbaik dari berbagai daerah yang siap bersaing mengukir prestasi gemilang. Acara ini menarik perhatian para penggemar taekwondo dari seluruh penjuru Indonesia.
Danrem 132/Tdl, Brigjen TNI Dody Triwinarto yang juga Ketua Umum Taekwondo Sulteng yang diwakili Kasilog Kasrem 132/Tdl, Kolonel Czi Zaenal Arifin menjelaskan, tujuan dari turnamen ini adalah untuk menumbuhkan dan mengasah potensi atlet taekwondo di Sulteng.
“Kami berharap turnamen ini dapat melahirkan bibit-bibit atlet petarung yang unggul dan profesional, serta menjadi ajang silaturahmi bagi para atlet taekwondo dari seluruh Indonesia. Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan Sulawesi Tengah sebagai provinsi seribu megalith yang kaya akan budaya dan potensi olahraga,” ujar Kolonel Zaenal.
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Gubernur Sulteng menyatakan dukungan penuhnya atas pelaksanaan kejuaraan ini.
“Sebagai pribadi dan atas nama Pemprov Sulteng, saya menyambut baik dan sangat mendukung pelaksanaan Kejuaraan Taekwondo Open Tournament 2024 Danrem 132 Tadulako Cup II Se-Indonesia. Kejuaraan seperti ini merupakan upaya penting dalam pembinaan prestasi atlet, serta sebagai wadah untuk mengembangkan olahraga di daerah ini, dengan harapan dapat melahirkan bibit-bibit berbakat dan berkualitas,” tuturnya.
Gubernur juga menekankan bahwa kejuaraan ini adalah salah satu bentuk dukungan dan peran serta Pemprov Sulteng, Danrem 132/Tdl, serta stakeholder terkait dalam membangun prestasi olahraga taekwondo di daerah.
“Harapan kami, agar turnamen ini tidak hanya dijadikan ajang untuk mengejar hadiah semata, tetapi sebagai media evaluasi untuk proses pembinaan dan pengembangan yang telah diterima di tempat latihan masing-masing, serta sebagai wadah silaturahmi antar atlet taekwondo,” ungkapnya. (afd/*)