PARIGI MOUTONG, beritapalu | Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Kabupaten Parigi Moutong menandai langkah maju dalam menjamin kualitas pengelolaan obat di wilayahnya setelah meraih sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).
Sertifikat CDOB adalah pengakuan pengelolaan obat yang harus melalui beberapa tahapan penilaian untuk mendapatkannya. Direktorat Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor bersama tim Balai POM Palu melakukan visitasi lapangan. Instalasi Farmasi Parigi Moutong menjalani tiga kali penyempurnaan dokumen tindakan perbaikan dan pencegahan (CAPA), hingga akhirnya seluruh dokumen dinyatakan lengkap dan memenuhi standar.
Saat visitasi, Balai POM di Palu tidak sekadar menunggu hasil, tetapi mengambil langkah inovatif melalui program MEGALIT CDOB IFP (MElalui pendampinGAn dan koLaborasi busIness dan Government mengawal pemenuhan sTandar CDOB Instalasi Farmasi Pemerintah).
Program ini menjadi terobosan baru, dimana Balai POM Palu memberikan pendampingan intensif kepada Instalasi Farmasi Parigi Moutong dalam penyusunan dan penyelesaian dokumen CAPA. Tak hanya itu, mereka juga melibatkan Pedagang Besar Farmasi sebagai mitra strategis, memperkuat kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta.
Alhasil, setelah dinyatakan memenuhi standar, sertifikat CDOB itu langsung diserahkan Kepala Balai POM Palu, Mardianto kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong di Palu, Jumat (27/9/2024).
Mardianto mengatakan, inisiatif MEGALIT CDOB IFP adalah cerminan nyata dari komitmen institusi tersebut dalam meningkatkan kualitas distribusi obat, tak hanya di Parigi Moutong, tetapi juga di seluruh wilayah lain di bawah pengawasan Balai POM di Palu.
“Dengan standar yang telah terpenuhi, Instalasi Farmasi Parigi Moutong diharapkan mampu mempertahankan pengelolaan obat sesuai regulasi, sekaligus terus berinovasi demi menjamin keamanan, mutu, dan efektivitas obat yang didistribusikan ke masyarakat,” harap Mardianto dikutip dari laman BPOM Palu.
MEGALIT CDOB IFP ini diharapkan menjadi model kolaborasi yang lebih luas, menggabungkan inovasi dan kemitraan lintas sektor untuk memastikan setiap obat yang sampai ke tangan masyarakat telah memenuhi standar distribusi yang baik untuk menjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya.
Pencapaian ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang solid, kualitas layanan kesehatan di daerah dapat terus ditingkatkan menuju standar yang lebih tinggi. (afd/*)