PALU, beritapalu | Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) baru saja mengumumumkan kota-kota di Indonesia yang berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2024. Salah satunya adalah Kota Palu yang meraih posisi kedua setelah Kota Malang di Jawa Timur.
Bappenas dalam penilaiannya yang diumumkan bertepatan dengan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas) yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (6/5/2024) itu menilai, Kota Palu di bawah kepemimpinan Wali Kota Hadianto Rasyid telah melakukan banyak perubahan dan inovasi dalam pembangunan kotanya.
Inovasi dan perubahan itu antara lain melalui program kelurahan bersinergi, pemanfaatan lahan tidur dan pekarangan disporduktif serta peningkatan partisipasi kelompok perempuan dalam usaha.
Pada kriteria inovasi pemanfaatan lahan tidur dan pekarangan disproduktif serta partisipasi kelompok perempuan, Kota Palu dinilai selangkah lebih maju dari kota-kota lainnya di Indonesia.
Kampung Hidroponik yang tercetus di Kelurahan Lolu Utara sejak beberapa waktu lalu menjadi sangat ikonik karena hampir seluruh warga yang memiliki pekarangan rumah memanfaatkannya menjadi kebun hidroponik, meskipun terbilang sempit.
Lebih dari itu, di Kampung Hidroponik itu berdiri sebuah kelompok usaha yang dimotori para perempuan setempat. Mereka membuat kebun hidrponik di atas sebuah lahan tidak jauh dari bantaran sungai untuk dikelola dan diorganisir secara bersama.
Secara periodik ketika waktu panen tiba, kelompok usaha itu mengundang warga sekitar untuk ikut memetik atau memanennya dan tentu saja berbayar jika ingin dibawa pulang ke rumah.
Belakangan, kelompok usaha ini kian berkembang hingga menjadi supplier bahan pangan terutama sayur mayur bagi para pengusaha swalayan. Hasil penjualannya pun dibagi kepada sesama pengelola sesuai peran masing-masing.
“Sebenarnya kita kekurangan, kita belum bisa memenuhi permintaan swalayan-swalayan itu karena produksi kita sangat terbatas,” aku salah seorang pengelola kelompok usaha itu.
Sekiranya kapasitas produksi itu bisa ditingkatkan dengan misalnya adanya bantuan bibit dan pengembangan lahan, bisa jadi akan lebih banyak manfaat yang bisa dirasakan, terutama oleh warga sekitar.
“Apalagi ini pengelolaanya sangat sederhana, dapat dilakukan di pekarangan rumah,” tambahnya.
Ia berharap, kebun hidroponik yang sudah dirintis dan sedang berjalan itu dapat menjadi contoh di wilayah lainnya di Kota Palu agar bukan hanya efek ekonomi yang ditimbulkan bisa dirasakan warga setempat, tetapi juga partisipasi perempuan bagi secara ekonomi maupun social. (bmz)