Rendahnya pemahaman regulasi lalu lintas menjadi salah satu faktor yang memicu tingginya angka pelanggaran dan menjadi penyebab terjadinya kecalakaan lalu lintas, sebut Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol. Soeseno
PALU, beritapalu | Operasi keamanan bersandi Keselamatan Tinombala 2024 akan digelar di wilayah Sulteng mulai 4 hingga 17 Maret mendatang. Menandai hal itu, Polda Sulteng menggelar apel pasukan yang sekaligus penanda Keselamatan Berlalulintas di Palu, Jumat (1/3/2024).
Apel gelar pasukan itu juga dihadiri Danrem 132 Tadulako diwakili Kasrem 132/Tdl, Kolonel Inf Antonius Totok Chrishardjoko.
“Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran lalu lintas merupakan suatu hal yang mutlak ditrasakan masyarakat selaku pengguna jalan raya,” kata Wakapolda Sulteng Brigjen Pol. Soeseno Noerhandoko saat membacakan amanat Kapolda Sulteng ada apel gelar pasukan tersebut.
Namun pada kenyataannya lanjut Wakapolda, berbagai permasalahan baik itu pelanggaran atau kecelakaan sering terjadi yang disebabkan oleh kelalaian masyarakat itu sendiri. Rendahnya pemahaman regulasi lalu lintas menjadi salah satu faktor yang memicu tingginya angka pelanggaran dan menjadi penyebab terjadinya kecalakaan lalu lintas, sebutnya.
“Untuk menjawab tantangan tugas tersebut maka Polri khususnya Polantas terus melakukan upaya peningkatan kamseltibcar lantas dengan melakukan modernisasi sistem teknologi informasi secara berkelanjutan,” terang Kapolda Sulteng
WaKapolda juga menerangkan, Polri terus mendorong inovasi pelayanan publik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan angka atau fatalitas korban kecelakaan serta terbangunnya budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.
Data pelanggaran lalu lintas tahun 2022 sejumlah 22.131 kasus, sedangkan tahun 2023 sejumlah 31.541 kasus terdapat peningkatan sebanyak 43 persen. Sedangkan data kecelakaan lalu lintas tahun 2022 sejumlah 1.144 kasus sementara tahun 2023 terjadi 1.162 kasus kecelakaan lalu lintas atau naik 2 persen.
Lebih lanjut, Fatalitas korban meninggal dunia akibat kecelakaan kata Irjen Agus Nugroho, tahun 2022 sebanyak 360 jiwa sedangkan tahun 2023 sebanyak 370 jiwa, terdapat peningkatan sebanyak 3 persen.
Sementara itu Dirlantas Polda Sulteng Kombes Pol. Dodi Darjanto mengatakan, Operasi Keselamatan akan digelar selama 14 hari terhitung mulai 4 hingga 17 Maret 2024.
Operasi ini sebutnya akan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif serta penindakan pelanggaran lalu lintas menggunakan tilang elektronik (ETLE) ataupun blangko teguran
“Sejalan dengan tema Operasi, yaitu “Keselamatan Berlalu Lintas guna terwujudnya Indonesia Maju” Operasi ini bertujuan meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang berimplikasi pada tingkat fatalitas korban kecelakaan,” terang Dirlantas.
Masih kata Dodi, Operasi ini juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri dan terbentuknya opini positif serta citra tertib dalam berlalu lintas di Provinsi Sulteng, pungkasnya
Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Tinombala 2024 turut dihadiri unsur forkopimda, pejabat utama Polda Sulteng dan pasukan apel dari unsur TNI, Kepolisian, Jasa Raharja, Organisasi transportasi online, Mahasiswa dan para pelajar. (afd/*)