PALU, beritapalu | Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar uji kesiapan unsur dan potensi SAR dalam menangani bencana alam. Uji itu diskenariokan di bekas likuifaksi Petobo, Kamis (16/6/2022).
“Sebagai penyelenggara kegiatan pencarian dan pertolongan dalam kondisi membahayakan keselamatan manusia, maka kami perlu meningkatkan kapasitas personel melalui simulasi lapangan,” kata Direktur Operasi Basarnas Wurjanto saat meninjau pelaksanaan simulasi SAR tersebut.
Skenario yang dibuat sedapat mungkin menyerupai penanganan korban gempa, tsunami dan likuifaksi yang pernah melanda Palu, Sigi, dan Donggala pada 2018 silam. Kelurahan Petobo menjadi lokasi yang ditunjuk.
“Kita menjaga psikologi masyarakat, di lokasi ini juga masih ada bekas reruntuhan bangunan dan ini menambah khasanah simulasi SAR,” jelas Wurjanto saat ditanya pemilihan lokasi Petobo yang pernah dilanda pencarian tanah atau likuifaksi.
Ia mengatakan, beberapa bencana sebelumnya telah mengajari untuk senantiasa bersiaga. Kantor SAR Palu katanya harus siap menghadapi situasi apapun, sehingga bila sewaktu-waktu terjadi bencana serupa personel lebih siap dan sigap melaksanakan tugas operasi.
Pada simulasi itu, Basarnas mengerahkan hampir seluruh peralatan pendukungnya. Dukungan peralatan menurutnya sangat penting untuk memudahkan dan mempercepat proses evakuasi.
“Hasil dari simulasi ini akan menjadi penilaian kami,” tambah Wurjanto.
Selain personel Basarnas, simulasi itu juga melibatkan potensi SAR lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI Sulteng, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Palu dan Pemerintah Kelurahan setempat. (afd/*)