Satu Bumi Untuk Masa Depan, PT Vale Kampanyekan Pengurangan Emisi Karbon


JAKARTA, beritapalu | PT Vale Indonesia Tbk ikut ambil bagian dalam usaha menekan emisi karbon dengan ikut mengampanyekannya melalui booth yang ditampilkan di Indonesian Climate Change Expo & Forum (ICCEF) 2022.
ICCEF adalah agenda tahunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK) dan kali ini digelar dalam rangkaia peringatan 50 tahun Hari Lingkungan Hidup Sedunia. “Satu Bumi untuk Masa Depan” adalah tema peringatan kali ini.
Director Environment & Permit Management PT Vale M. Adli Azhar Lubis menyatakan, keikutsertaan di pameran ini adalah wujud komitmen perusahaan demi mendukung target Indonesia dalam menurunkan emisi karbon.
“Upaya menurunkan emisi karbon sangat relevan dengan target Vale secara global, sekaligus target pemerintah Indonesia. PT Vale komit untuk mengurangi emisi karbon sebesar 33 persen pada 2030 dan mencapai zero net carbon emission pada 2050,” tegas Adli.
PT Vale telah mengoperasikan PLTA sejak 1979 dan terus melakukan upaya konkret untuk meraih target tersebut. Upaya ini tertera dalam peta jalan dan program yang sifatnya achievable.
“Contohnya, penggantian diesel boiler menjadi electric boiler. Kami juga segera melakukan uji coba penggunaan biomassa sebagai reductant di pabrik nikel. Jika ini berhasil, upaya ini akan menurunkan emisi karbon hingga 10 persen di 2030,” tambahnya.
Adli juga mengungkapkan, PT Vale sedang melakukan studi kelayakan untuk mengganti sumber energi untuk operasional area pabrik menuju bahan bakar gas alam. Transisi ke gas alam akan berkontribusi 20 persen dalam menurunkan emisi karbon.
Selain itu, perseroan juga telah melakukan uji coba perdana kendaraan listrik di Januari 2022 lalu di area operasional Mobile Equipment Maintenance (MEM) Gunung Batu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Uji coba sebagai wujud komitmen pada program pengurangan emisi karbon.
Di booth Vale di ICCEF, pengunjung dapat menemukan beras organik yang diberi label Matano Rice yang juga berkontribusi terhadap penurunan emisi GRK. Beras putih dan beras merah dari Matano Rice adalah hasil panen dari petani-petani binaan PT Vale di Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Winarni Monoarfa pada acara itu menyebutkan, pemerintah terus memperkuat visi untuk menekan emisi karbon, khususnya dengan menetapkan penyerapan bersih karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain pada 2030.
“Pemerintah Indonesia terus bergerak nyata memperkuat kebijakan pengendalian perubahan iklim dalam negeri,” tegas Winarni.
Meski tantangannya cukup berat, namun menurut dia harus terus bekerja meletakkan fondasi pembangunan lingkungan hidup berdasarkan prinsip sustainability yang telah menjadi tuntutan masyarakat dalam pembangunan sosial ekonomi. (afd/*)