Puasa Tak Lemahkan Semangat Anak-Anak Persipal U-12 Untuk Berlatih


PALU, beritapalu | Di sisi Timur lapangan sepakbola Nunu, puluhan anak-anak usia 12-13 tahun sedang duduk bersila. Di depannya telah terhidang aneka penganan plus dua gelas plastic, satunya berisi air putih dan satunya lagi berisi sirup kelapa muda.

Anak-anak yang jumlahnya 24 orang itu sedang menunggui waktu berbuka puasa. Mereka memang melakukan buka puasa bersama usai latihan rutin yang digelar empat kali dalam sepekan. Mereka teap ceria, meski sisa-sisa peluh masih membasahi kaos yang dikenakannya.
Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 17.45 Wita, yang berarti beberapa saat lagi tiba waktunya berbuka puasa. Seorang di antara mereka berdiri dan mendekati seorang perempuan yang bertugas menuangkan minuman ke dalam gelas-gelas plastic itu.

Rupanya anak yang baru duduk di kelas lima SD itu bermaksud menambah porsi sirup kelapa mudanya yang kelihatan tidak lebih banyak dari rekan-rekan lain sebayanya yang sudah duduk manis.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar,” terdengar suara azan dari pengeras suara masjid yang terletak tidak jauh dari lapangan hijau itu. Serentak anak-anak itu mengucapkan basmalah lalu meneguk air putih dan lalu sirup kelapa mudanya.
“Alhamdulillah,” seru salah seorang anak yang sedari tadi sudah melepas sepatu bolanya.
Mereka bersyukur, karena meski di bulan puasa dan juga berarti sedang berpuasa, mereka tetap bisa memenuhi jadwal latihan bolanya yang ketat.
“Ini rutin, selama bulan puasa ini, mereka usai latihan selalu buka puasa bersama di lapangan ini,” kata Ikhsan, salah seorang manajemen Persipal U-12 di sela-sela buka puasa sore itu.

Menurut Ikhsan, puasa bukanlah halangan bagi anak-anak untuk tetap latihan bersama. Justeru sebaliknya katanya, puasa mengajari anak-anak binaan itu agar memiliki mental dan spirit yang lebih baik.
“Terutama kebersamaan. Momentum puasa ini mereka merasa saling perhatian, saling bertenggangrassa, merasakan letih dan haus bersama. Ini memupuk kekompakan tim,” ujar Ikhsan.
Meski durasi waktu latihan lebih singkat dari hari biasanya, namun menurutnya itu tidak menjadi soal, karena tekanan latihannya adalah melatih teknik dan skill anak-anak binaan itu.
Sejak dilakukan recruitment pada Januari 2022 lalu, sediktinya telah 24 anak-anak dari berbagai daerah dikumpulkan dan dibina oleh Persipal Palu di bawah bendera Persipal U-12.

Dari jumlah itu, setengahnya atau 12 orang anak adalah mereka yang anak berbakat sepakbola yang direkrut dari beberapa daerah, mulai dari Sigi, Poso, Morowali dan berbagai daerah lainnya di Sulawesi Tengah.
“Yang dari luar Palu disediakan tempat khusus, termasuk menyekolahkan mereka di SD di Palu,” sebut Ikhsan.
Belajar dari pola pembinaan sepakbola di banyak wilayah, diharapkan pembinaan terpola dan sistematis seperti yang dilakukan dalam Persipal U-12 ini, beberapa tahun ke depan Persipal Palu akan memiliki pemain-pemain berbakat yang mumpuni karena sudah ditempa dari kecil.
“Dalam waktu ada dekat akan ada tiga kejuaraan sepakbola U-12 tingkat regional dan nasional. Kita belum berharap banyak, tapi paling tidak, kita sudah melakukan persiapan,” sebutnya.
Untuk sampai pada tahap prestasi, tentunya kata Ikhsan, butuh dukungan dari semua pihak, tidak hanya agar dapat mengembalikan kejayaan Persipal Palu di masa lalu, tapi juga untuk membuktikan bahwa Persipal juga bicara soal sepakbola. (afd)