PALU, beritapalu | Setelah berjibaku dengan sulitnya medan dan lebatnya hutan, akhirnya Tim Operasi Komando Gabungan Khusus (Koopsgabsus) TNI berhasil mengevakuasi dua jenazah kelompok Mujaidin Indonesia Timur (MIT) Poso dari Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (14/7/2021).
Kedua jenazah tersebut tewas setelah terlibat kontak senjata dengan prajurit Tricakti dari satuan Kopassus bentukan tim Koopsgabsus TNI yang berafiliasi dengan Satgas Operasi Madago Raya pada Minggu (11/7/2021). Satgas Madago Raya adalah sandi operasi keamanan yang secara khusus bertugas memburu kelompok MIT Poso yang masih berkeliaran di hutan.
Koopsgabssus TNI menurunkan dua tim evakuasi, yakni Tricakti dan Chandraca yang sejak Minggu (11/7/2021) terus berupaya mengevakuasi jenazah. Tim Evakuasi itu dipimpin langsung Wapangkoopsgabsus Brigjen TNI Rafael Granada Baay.
Brgijen Rafael menyebutkan, banyak sekali rintangan yang dihadapi oleh tim selama proses evakuasi. Di hari pertama sebutnya, tim hanya dapat bergerak sekitar 600 meter dari TKP menuju titik penjemputan Landing Zone darurat yang telah disiapkan.
Di hari kedua (Senin, 12/7/2021) pagi upaya evakuasi kembali dilanjutkan setelah sempat istirahat karena terkendala hujan deras dan tidak ada jalan sehingga harus merintis rute baru keluar TKP.
Hari ketiga (Selasa, 13/7/21) tim hampir berhasil mengangkat jenazah menggunakan hely caracal TNI AU, namun karena sempitnya medan serta lebatnya hutan menyulitkan manuver heli untuk hover, dengan aman yang bila dipaksakan akan sangat berisiko untuk keamanan alutsista, kata kapten Pilot Letkol PNB Imanuel Simarmata.
Lebatnya hutan sempat membuat tim mengubah rencana evakuasi dengan membuat rakit menyusuri beberapa arus sungai yang deras dan rangkaian air terjun di sekitar Pegunungan Tokasa wilayah Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi.
“Kesulitan utama adalah beratnya medan karena vegetasi tumbuhan yang rapat serta banyaknya bebatuan besar di tebing sisi kiri dan kanan sungai, sehingga menyulitkan pasukan menembus rute yang dilewati,” jelsa Brigjen Rafael.
Brigjen Rafael yang mengkoordinir pergerakan evakuasi pada Rabu (14/7//2021) pukul 12:20 WITA di Poskout Tricakti mengatakan, evakuasi yang melibatkan masyarakat kembali menemui kendala setelah sempat menggunakan rakit menyusuri sungai sepanjang hampir 500 meter dari posisi sebelumnya yang ternyata di depan terdapat air terjun lebih 75 meter dan memaksa Tim Evakuasi menurunkan jenazah menggunakan tali.
Tim Evakuasi Koopsgabsus Tricakti pada Rabu (14/7/2021) sekitar pukul 14.30 WITA akhirnya berhasil membawa kedua jenazah tersebut keluar dari TKP.
Tim Evakuasi berhasil menjangkau Landing Zone darurat yang aman untuk dilakukan pengangkatan jenazah menggunakah Hoist dan Basket Stretcher dari pesawat Heli Super Puma dukungan operasi Koopsau II Makasar yang pagi ini diterbangkan pilot Mayor Pnb Budiyono dari Lanud Hasanudin Makassar.
Setelah tiba di Mayonif 714/SM, kedua jenazah tersebut langsung diberangkatkan dari ke RS. Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilaksanakan autopsi dan identifikasi lebih lanjut oleh Tim Inafis Satgas Madago Raya, tambah Asops Kopsgabsus Kolonel Inf Franz Yohannes Purba.
Keberhasilan evakuasi jenazah teroris Poso, menurut Brigjen Rafael tidak terlepas dari kerjasama semua pihak yang telah mencurahkan semua tenaga dan pemikiran pasca penyergapan serta penghormatan terhadap nilai kemanusiaan. (afd/*)