PALU, beritapalu | Tak sedikit warga Poso yang sudah bermukim di Palu selama bertahun-tahun dan bahkan sudah ada yang menetap. Di antara mereka, ada yang sudah”asing” dan bahkan tak mengenali lagi tradisinya.
Berangkat dari itulah Perhimpunan Masyarakat Indonesia Poso (Permippos) menggelar Pagelaran Seni dan Budaya to Poso di Taman GOR di Palu selama tiga hari, mulai 3 hingga 5 Mei 2024.
Ketua Panitia, Agustin M. Tobondo mengungkapkan, pagelaran itu akan diisi dengan sejumlah rangkaian acara di antaranya lomba tari Torompo, karembangan, busana adat, dan kuliner. Ada pula jalan santai untuk merekatkan kekeluargaan sesama warga Poso di Palu.
Selain itu, ada pula pameran aneka produk khas dari 17 rukun warga di Poso, dialog budaya bertema 1000 megalit dan pameran molimbu (makanan khas) serta dero bersama.
“Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan warga Poso atas program pemerintah yang menjadikan megalit sebagai ikon wisata,” kata Agustin usai pembukaan acara tersebut, Jumat (3/5/2024).
Menurutnya, pagelaran yang bertema Tuwu Siwangi, Tuwu Malinuwu, Sintuwu Maroso (saling merangkul, saling mendukung, kuat bersama) juga menjadi bagian dari promosi wisata Kabupaten Poso.
“Poso memiliki banyak keunikan dalam tradisi dan budaya, dan momentum ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan kepada bukan hanya warga Poso yang rindu dengan tradisinya, tetapi juga pihak luar tentang kekhasan Poso,” terangnya.
Apalagi lanjutnya, Poso yang dulunya “sepi” karena soal keamanan, kini sudah sangat kondusif. Sehingga menurutnya, tidak ada alasan lagi untuk tidak berkunjung ke Poso.
Pagelaran seni dan budaya to Pamona Poso itu dibuka Asisten I Setdaprov Sulteng, Fachruddin D. Yambas. Hadir pula Kepala Bappeda Sulteng, Christina Shandra Tobondo. (Afd)