JAKARTA, beritapalu | Detasemen Khusus 88 Antiteror atau Densus 88 Polri membeberkan peran delapan terduga anggota jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di wilayah Sulawesi Tengah pada Selasa (16/4/2024) dan Kamis (18/4/2024) lalu.
Karo Penmas Polri Brigjen Trunoyudo dikutip dari CNN Indonesia merincikan delapan anggota JI yang berhasil ditangkap itu berinisial G, DS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RS. Disebutkan, para tersangka itu tercatat dalam struktur kelompok JI untuk wilayah Sulawesi Tengah.
“Secara struktur organisasi menjabat di berbagai bidang seperti doktrin atau dakwah, kemudian bendahara keuangan, rekrutmen, dan lembaga pendidikan,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Trunoyudo mengatakan, para tersangka juga terlibat aktif mengikuti pelatihan fisik paramiliter di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Bahkan salah seorang tersangka tersebut katanya juga diduga terlibat dalam aksi pengumpulan dana untuk aksi teror melalui Syam Organizer (SO).
“Jadi memang ada keterkaitannya dengan pengumpulan dana dengan jaringan teror yang ditangkap sebelumnya yaitu SO,” kata Trunoyudo lagi.
Sebelumnya Mabes Polri menyatakan bahwa lembaga swadaya masyarakat (LSM) Syam Organizer adalah yayasan amal yang dikelola oleh organisasi Jamaah Islamiyah (JI). Yayasan itu dikelola untuk keperluan penggalangan dana dan menunjang kegiatan-kegiatan mereka sehingga tetap dapat eksis hingga saat ini.
Berdasarkan profil lembaga di syamorganizer.og, lembaga itu telah berdiri sejak 2013. SO adalah sebuah event organizer (EO) yang mengadakan roadshow tabligh akbar. Mereka mengabarkan keadaan umat islam yang terzalimi di seluruh dunia.
SO memiliki 29 kantor cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan menyandang predikat audit keuangan Wajar Tanpa Pengecualian tahun 2018-2019. Predikat ini dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik Independen. (afd/*)