PALU, beritapalu | Momentum Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Regional Sulawesi yang digelar Kemnterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Palu dimanfaatkan Wakil Gubernur Sulteng Ma’mun Amir untuk mengeluarkan unek-uneknya, Selasa (30/5/2023).
Unek-unek itu terutama terkait pengelolaan sumberdaya alam termasuk soal lingkungan dan terutama kehutanan. Kesah itu disampaikan Wagub secara terbuka di depan Direktur Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanthi yang hadir mewakili Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar.
“Wilayah laut kita cukup luas, kita punya banyak ikan, kita punya banyak hutan, tapi kewenangan tidak ada pada kita, semuanya di pusat,” kata Wagub Ma’mun dari atas podium pada seremoni pembukaan Rakernis tersebut.
Tak itu saja, Wagub Ma’mun juga mengkuatirkan nasib daerah ini ke depan setelah semua kebutuhan dalam rangka pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terpenuhi.
“Jangan IKN sudah terbangun, tapi lingkungan kita di daerah ini juga sudah hancur,” lanjutnya.
Ia menyebut, sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, ia mengaku kerap kali mengalami situasi yang dilematis. Bagaimana tidak katanya, meskipun ada kebijakan yang dikeluarkan di tingkat daerah, namun tak jarang justru diabaikan oleh pusat.
“Jadi yang kita butuhkan adalah komitmen bersama untuk membangun,” imbuhnya.
Saat konferensi pers usai seremoni pembukaan Rakernis tersebut, Wagub Ma’mun juga meminta kepada Kementerian LHK agar memberi kelonggaran terhadap daerah dalam pengelolaan sumber daya alamnya.
Ia mencontohkan Kabupaten Sigi yang wilayahnya 70 persen adalah terdiri dari hutan lindung. Namun di sisi lain tingkat kemakmuran warganya relatif masih berada di bawah rata-rata.
“Ini yang kita mohonkan kepada pemerintah pusat, agar kalau bisa sebagian hutan itu dapat dapat dikelola warga untuk meningkatkan kesejahteraanya,” paparnya.
Meski begitu, Wagub Mamun menyatakan, betapapun peliknya persoalan terkait dengan lingkungan, namun sebagai pemeintah daerah tetap mendukung seluruh upaya yang dilakukan pemerintah terkait mengatasi dan memitigasi perubahan iklim tersebut, tak terkecuali Rakernis yang digelar saat ini.
Ia berharap, Sulawesi Tengah juga dapat memberi kontribusi yang signifikan dalam upaya pemerintah mengurangi emisi karbon yang oleh pemerintah ditargetkan menurun sebesar 31,89 persen hingga akhir 2030. (afd)