SUDAH punya rencana mengisi liburan dalam waktu dekat? Jika belum, Kawasan Ekowisata dan Eduwisata Mangrove Gonenggati Jaya yang terletak di Kelurahan Kabonga Besar, Kabupaten Donggala bisa menjadi alternatif.
Di kawasan yang sejuk ini, Anda akan disuguhi rerimbunan pohon bakau seluas 10 hektare yang menjorok ke laut. Di dalamnya ada jembatan yang terbuat dari kayu mengelilingi hamparan 15 jenis pohon bakau yang tumbuh rapat di kawasan itu. Tiga jenis di antara bakau itu adalah endemic Sulawesi.
Beberapa pasanggrahan juga berdiri di antara pohon-pohon bakau itu. Ada pula menara setinggi sekitar 20 meter untuk bisa melihat dari ketinggian. Tak itu saja, Anda juga akan disuguhi pemandangan eksotis aktivitas nelayan dengan kapal-kapalnya yang ada di sekitarnya.
Keramba yang terletak tidak jauh dari kawasan itu memberikan tontonan menarik. Tentu saja aneka ikan yang ada di dalam keramba itu dapat dikonsumsi, namun Anda harus melakukannya sendiri.
Bagi yang hobi mancing, terutama di perairan dangkal, kawasan ini bisa jadi adalah surganya. Rerimbunan pohon bakau adalah habitat bagi ikan-ikan tertentu dan disinilah tempatnya.
Jika tidak sekadar lewat, berlibur di tempat ini bisa dilakukan berhari-hari dengan membawa tenda dan perlengkapannya atau semacam camping ground.
Untuk mencapai kawasan ini bisa dengan sepeda motor atau mobil atau bahkan bersepeda. Waktu tempuh dari Kota Palu, ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah hanya sekitar 35 menit menyusuri pesisir pantai.
Tarif masuk yang dibebankan hanya sebesar Rp5 ribu per orang.
Kawasan Ekowisata dan Eduwisata Mangrove Gonenggati Jaya ini dikelola oleh sejumlah anak muda dari kelurahan setempat. Anak muda yang dipimpin oleh Yuryanto itu membentuk sebuah Kelompok Tani Hutan (KTH) yang dinamai Gonenggati Jaya sejak 2017 silam.
Tak sekadar ikut mengambil bagian dalam pengurangan emisi karbon dengan melestarikan pohon mangrove, keberadaan kawasan itu juga telah membuka lapangan kerja bagi sekitar 40 pemuda setempat.
“Kita masih melakukan pembenahan di beberapa bagian di kawasan ini, mudah-mudahan pada 2023 mendatang sejumlah fasilitas pendukung lainnya sudah lebih memadai lagi,” harap Yuryanto, Sabtu (8/10/2022). (afd)