Gerai Madu Trigona Poso, Dorong UMKM dan Reintegrasi Sosial

POSO, beritapalu | Gerai Pro-Posoku, sebuah UMKM Ternak Madu Trigona resmi diluncurkan. Ini menandai inisiatif strategis yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi lokal sekaligus mendukung proses reintegrasi sosial bagi alumni program deradikalisasi.
Acara peresmian berlangsung di Puna, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, dan dihadiri berbagai pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta aparat keamanan.
Camat Poso Pesisir, Muis Saing, membuka kegiatan secara resmi bersama Kanit Binmas Poso Pesisir, Ipda Ramlin, dan Direktur Lembaga Penguatan Masyarakat, Indri Ati Nur. Turut hadir Kaban Kesbangpol Kabupaten Poso, Muhtar, Ketua MUI Kabupaten Poso, serta perwakilan Danramil 1307-09/PP.
Dalam sambutannya, Camat Muis Saing menyatakan bahwa peluncuran gerai ini bukan sekadar tentang pengembangan usaha madu, tetapi juga simbol keberhasilan transformasi bagi individu yang kembali berkontribusi bagi masyarakat.
“Ini bukan hanya tentang madu, tetapi bukti bahwa perubahan itu nyata, dan setiap orang memiliki kesempatan untuk kembali membangun daerahnya,” ujarnya.
Empat alumni program deradikalisasi: Ali Sanang, Imron, Samil, dan Rafli—kini menjadi pelaku usaha ternak lebah Trigona, spesies lebah tanpa sengat yang menghasilkan madu berkualitas tinggi. Keterlibatan mereka dalam sektor UMKM menjadi sorotan positif dalam upaya pembangunan damai di Poso.
Sebagai bagian dari penguatan akses pasar, sertifikat halal untuk produk madu Trigona diserahkan langsung oleh perwakilan Kementerian Agama Poso dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Kumprindag) Kabupaten Poso. Langkah ini diharapkan membuka peluang lebih luas, baik di tingkat regional maupun nasional.
Hadir dalam acara, Babinsa Kelurahan Kasiguncu dan Bhabinkamtibmas Desa Tiwaa, serta Satgas III Preventif Pos Kamtibmas Tamanjeka yang dipimpin Aipda Ismianto, memastikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan.
“Kami pastikan kegiatan seperti ini aman dan terus kami dukung,” ujar Aipda Ismianto.
Madu Trigona sebagai Model Rekonsiliasi Ekonomi
Direktur Lembaga Penguatan Masyarakat, Indri Ati Nur, menilai program ini sebagai model percontohan integrasi ekonomi dan pendekatan humanis dalam penanganan pasca-konflik.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi bisa menjadi jembatan rekonsiliasi dan perdamaian,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Poso berharap Gerai Pro-Posoku dapat menjadi cikal bakal ekosistem UMKM yang kuat, sekaligus menginspirasi lurah dan kepala desa se-Kecamatan Poso Pesisir untuk mengembangkan inisiatif serupa di wilayah masing-masing.
Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. (afd/*)