Alumni Deradikalisasi di Poso Pesisir Dukung Stabilitas Keamanan

POSO, beritapalu | Satgas Madago Raya terus mengupayakan deradikalisasi sebagai strategi menjaga stabilitas keamanan di wilayah rawan konflik, terutama Kabupaten Poso.
Sebagai bagian dari langkah preemtif, Satgas II melalui Subsatgas Binmas menyambangi Iswadi Tiwaa alias Papa Aisa, seorang alumni deradikalisasi yang kini menetap di Desa Tiwaa, Kecamatan Poso Pesisir, Selasa (13/5/2025).
Iswadi telah menyelesaikan proses hukumannya dan kini menjalani kehidupan bermasyarakat sebagai pekerja swasta. Dalam kunjungan silaturahmi ini, tim Subsatgas Binmas berdialog langsung dengannya, bertukar pandangan tentang upaya menangkal paham radikal yang masih berpotensi berkembang.
Kepada petugas, Iswadi menyatakan komitmennya untuk mendukung pemulihan keamanan, sekaligus siap berperan aktif dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, khususnya di Poso Kota dan Poso Pesisir.
“Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya, seraya menyatakan kesediaannya membantu mendeteksi dan melaporkan setiap indikasi penyebaran paham radikalisme, termasuk ideologi anti-Pancasila maupun aktivitas kelompok ekstremisme.
Selain radikalisme, Iswadi juga menyoroti maraknya kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Poso Pesisir.
Menurutnya, tanpa penanganan serius, fenomena ini dapat menjadi celah bagi penyebaran paham ekstremisme, sehingga diperlukan pengawasan serta pendekatan sosial yang lebih kuat.
“Terima kasih kepada Satgas Madago Raya yang datang bersilaturahmi. Ini menjadi semangat baru bagi kami untuk menjaga lingkungan dari segala potensi ancaman,” ungkapnya kepada tim Subsatgas Binmas yang dipimpin oleh AKP Risdiyanto, Kapolsek Poso Pesisir, didampingi Bhabinkamtibmas Brigpol Sutriansyah.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya preemtif Satgas Madago Raya untuk menjaga keamanan di Kabupaten Poso, sekaligus mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menangkal paham radikal.
Dengan menggandeng alumni deradikalisasi sebagai mitra, Satgas Madago Raya berharap proses rehabilitasi ideologi ekstrem dapat berjalan efektif, sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (afd/*)