Baku Bantu Fest: Gerakan Kolektif untuk Pendidikan yang Lebih Baik di Sigi

SIGI, beritapalu | Indonesia Mengajar akan menggelar kegiatan Baku Bantu Fest pada 26 dan 27 Juli 2025 mendatang di kawasan Taman Taiganja Kalukubula. Festival ini hadir sebagai sebuah inisiatif kolaboratif yang bertujuan mendorong partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam memajukan kualitas pendidikan di Kabupaten Sigi.
Mengusung semangat gotong royong dalam urusan pendidikan, Baku Bantu Fest mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.
“Kami percaya bahwa kemajuan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan harus menjadi kerja kolektif. #IKUTBAKUBANTU adalah ajakan bagi semua pihak untuk melihat ke arah yang sama dalam mewujudkan cita-cita bersama,” ujar Dede, salah seorang panitia penyelenggara.
Misi dan Tujuan Baku Bantu Fest
Gerakan ini hadir sebagai wadah terbuka bagi berbagai elemen, dengan visi menciptakan ruang pendidikan inklusif yang menjadi titik temu bagi penggerak pendidikan, budaya, dan lingkungan di Kabupaten Sigi.
Meskipun tidak berambisi menyelesaikan seluruh tantangan pendidikan, budaya, dan lingkungan di Sigi, inisiatif ini tetap yakin bahwa keikutsertaan aktif masyarakat akan ikut mendorong peningkatan kualitas hidup.
Tujuan utama dari Baku Bantu Fest antara lain:
✅ Membentuk jejaring aktor pendidikan, budaya, dan lingkungan.
✅ Mendorong lahirnya gerakan pendidikan berkelanjutan.
✅ Menjadi wadah multiaktivasi sosial pertama di Kabupaten Sigi.
✅ Mengajak keterlibatan berbagai pihak: pemerintah, guru, organisasi komunitas, hingga masyarakat.
✅ Memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan dan lingkungan berkualitas.
✅ Menyalurkan karya dan bantuan bagi sekolah-sekolah yang paling membutuhkan.
Tiga Tahapan Kegiatan Baku Bantu Fest
Baku Bantu Fest terdiri dari tiga tahapan kegiatan utama: Pra Event, Event Puncak, dan Pasca Event, yang masing-masing dirancang untuk memberikan dampak berkelanjutan.
📌 Pra Event
– Roadshow: Kunjungan ke berbagai kecamatan potensial untuk mengkampanyekan gerakan serta menemukan aktor dan potensi lokal.
– Pilot Project: Pendampingan intensif selama 2-3 bulan di sejumlah titik yang menjadi lokasi strategis para pegiat pendidikan dan budaya.
– Dokumen: Penyusunan modul ajar dan rekomendasi kebijakan berdasarkan temuan di lapangan.
📌 Event Puncak
– Panggung Utama: Penampilan seni, presentasi karya budaya, peluncuran modul, dialog dengan pemerintah, serta pemutaran film.
– Stand Pendidikan: Ajang pelibatan peserta yang dikelola oleh OPD dan komunitas lokal, seperti pembuatan media ajar dan surat untuk guru.
– Stand Lainnya: Promosi UMKM dan kegiatan berbasis lingkungan untuk meramaikan acara.
📌 Pasca Event
– Follow-up terhadap dampak program yang telah dijalankan.
– Perkokoh jejaring antara pegiat pendidikan, komunitas, dan pemerintah.
– Pendampingan lanjutan bagi pihak yang terlibat dalam proyek pendidikan dan sosial.
Membangun Ekosistem Pendidikan yang Berkelanjutan
Dengan melibatkan berbagai aktor lokal yang peduli terhadap pendidikan di Sigi, baik dari daerah itu sendiri maupun kota terdekat seperti Palu, Baku Bantu Fest berpotensi melahirkan gerakan strategis lintas sektor.
“Layaknya ekosistem, pendidikan adalah kerja kolektif dan komunal. Setiap peran saling melengkapi. Jika ada yang diam atau tidak berdaya, sekeras apa pun satu pihak berjuang, hasilnya tidak akan optimal. Keberhasilan pendidikan bukan panggung satu orang, tetapi pertunjukan akbar berbagai aktor,” tutup panitia.
Melalui inisiatif ini, Baku Bantu Fest berharap semangat gotong royong dan partisipasi aktif dapat terus berkembang, menciptakan perubahan nyata bagi pendidikan di Kabupaten Sigi. (bmz)