Pemuda Pedesaan di 5 Negara Raih Manfaat dari Program YESS Indonesia-IFAD

JAKARTA, beritapalu | Kaum muda pedesaan di Gambia, India, Kenya, Papua Nugini, dan Rwanda kini mendapatkan manfaat dari transfer pengetahuan dan keterampilan pertanian yang sukses diimplementasikan melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support (YESS), sebuah inisiatif yang didukung oleh Pemerintah Indonesia dan Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD).
Acara berbagi pengetahuan ini mempertemukan peserta dari berbagai proyek IFAD di Afrika Timur dan Barat, Asia, serta Pasifik. Pengalaman dari program YESS Indonesia menjadi inspirasi bagi negara-negara peserta untuk mengembangkan strategi yang berfokus pada pemberdayaan pemuda pedesaan.
Program YESS telah menunjukkan hasil signifikan, antara lain hampir 60% peserta program YESS mengalami peningkatan pendapatan dengan rata-rata kenaikan sebesar 21% per tahun. Lebih dari separuh bisnis baru yang didukung YESS mampu menciptakan lapangan kerja tambahan bagi kaum muda di wilayah pedesaan.
Kolaborasi Global Melalui KSST
Acara ini juga menjadi contoh sukses Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST), yang menyatukan negara-negara berkembang untuk berbagi solusi inovatif dan praktik terbaik dalam manajemen proyek dan keuangan.
“Indonesia memiliki sejarah panjang dalam KSST, dan kami bangga dapat berbagi pengalaman dalam memberdayakan pemuda pedesaan,” ujar Ade Candradijaya, Kepala Biro Kerja Sama Internasional, Kementerian Pertanian.
Kunjungan Lapangan dan Pemaparan Ide
Para peserta berkesempatan mengunjungi empat lokasi proyek YESS di Indonesia untuk mempelajari implementasi program serta bertemu dengan wirausahawan muda yang menjadi bagian dari inisiatif ini. Selain itu, mereka juga mempresentasikan ide-ide untuk membawa pembelajaran ini ke negara mereka masing-masing.
“Kami percaya bahwa KSST sangat penting dalam memperkuat kemitraan global dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Program ini adalah langkah konkret untuk mendorong solidaritas antar negara berkembang,” kata Noviyanti, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Internasional, Kementerian Sekretariat Negara.
Dukungan dan Dampak Jangka Panjang
Melalui mekanisme hibah kompetitif, program YESS mendukung hampir 4.000 pengusaha pertanian dengan akses pembiayaan sebesar 7,4 juta dolar AS. Program ini juga meningkatkan partisipasi kaum muda dalam sektor pertanian dan mendukung pengembangan bisnis sepanjang rantai nilai pertanian.
Reehana Rifat Raza, Direktur Regional IFAD untuk Asia Pasifik, menyatakan, “Kami senang bermitra dengan Indonesia dalam inisiatif KSST ini. Acara ini diharapkan dapat mendorong pertukaran lebih lanjut di masa mendatang dan meningkatkan skala pendekatan pembangunan pedesaan yang berhasil.”
Senada dengan itu, Hani Abdelkader Elsadani, Direktur IFAD untuk Indonesia, menambahkan, “Program YESS mencerminkan kekuatan transformasi investasi pada kaum muda dan pertanian, memperkuat sektor pertanian skala kecil yang produktif, kompetitif, dan bernilai tinggi.”
Melalui kerja sama strategis ini, IFAD dan Indonesia berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif sekaligus mendorong keberlanjutan pembangunan di wilayah pedesaan negara berkembang. (afd/*)