Gubernur Anwar Hafid Ajak Masyarakat Teladani Semangat Guru Tua

PALU, beritapalu | Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyebut pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, atau Guru Tua, sebagai sosok pendidik sejati yang menginspirasi. Pernyataan ini disampaikan dalam peringatan Haul ke-57 Guru Tua di Kota Palu, Sabtu (12/4/2025).
Menurut Anwar Hafid, Guru Tua telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam membangun pendidikan di Indonesia timur. “Guru Tua, dengan kemandiriannya, mampu mendirikan sekolah di berbagai wilayah hingga akhir hayatnya, sekitar 400 madrasah berdiri tanpa bantuan anggaran pemerintah,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa semangat Guru Tua dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam merupakan contoh yang harus diteladani. Untuk itu, Anwar Hafid mengajak masyarakat bersatu untuk melanjutkan perjuangan yang telah dirintis oleh Guru Tua di bidang pendidikan. “Setiap kita memiliki peran yang bisa diambil untuk melanjutkan tongkat estafet ini,” katanya.
Gubernur juga mengimbau Abnaul Khairaat, keluarga besar Alkhairaat, untuk meyakini bahwa visi pendidikan yang telah diusung Guru Tua adalah jalan terbaik dan penuh masa depan. Dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Sulawesi Tengah, ia berkomitmen bersama pemerintah daerah dan para bupati untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama.
“Sebagai bentuk pelaksanaan amanah UUD 1945, kami konsisten mengalokasikan minimal 20 persen dari APBD untuk pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan keagamaan,” tambahnya. Ia mendorong Abnaul Khairaat untuk menghidupkan kembali madrasah-madrasah di desa-desa, khususnya di Sulawesi Tengah.
Guru Tua dikenal sebagai ulama dan tokoh pendidik yang telah menyebarkan syiar Islam ke berbagai daerah, termasuk Jawa, Gorontalo, Sulawesi Utara, Ternate, dan Maluku Utara. Beliau menetap di Sulawesi Tengah, tempat di mana pusat pendidikan Islam Alkhairaat didirikan.
Dalam masa perjuangannya, Guru Tua berhasil mendirikan 400 madrasah yang tersebar di wilayah Indonesia timur, seperti Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Jumlah ini terus berkembang hingga kini mencapai lebih dari 1.550 madrasah. (bmz)