PALU, beritapalu | Sikola Mombine bermitra dengan Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) Indonesia and the Philippines dan bekerjasama dengan Kemendagri, Pemprov Sulteng, Pemkab Sigi didukung Federal Ministry for Economic Co-operation and Development, Republic of Germany (BMZ) mendesiminasikan hasil riset tentang kemandirian ekonomi Perempuan dan penyandang disabiltias di Sigi, Selasa (26/3/2024).
Diseminisai hasil riet itu dibuka Bupati Sigi diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sigi, Sutopo Sapto Condro itu dihadiri sejumlah pihak terkait.
Dalam sambutannya, Sutopo menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkomitmen dalam misi kemanusiaan di Kabupaten Sigi khususnya Yayasan Sikola Mombine.
Dia menekankan pentingnya upaya pemulihan ekonomi, terutama bagi kelompok yang paling rentan, seperti perempuan dan penyandang disabilitas. Dia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat memperkuat komunikasi antar pemangku kepentingan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan inovasi yang dapat digunakan dalam upaya pemulihan mata pencaharian masyarakat Sigi.
Manajer Program Pakagasi, Taufik Hidayat yang juga mewakili Yayasan Sikola Mombine menjelaskan, program Pakagasi didesain untuk menjadi program penghidupan yang inklusif dan responsif terhadap risiko yang dihadapi oleh penyandang disabilitas dan perempuan.
Dia menyoroti perlunya intervensi terarah, seperti pelatihan, pendampingan, dan akses sumber daya, untuk mendorong pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas serta terus membangun kolaborasi bersama semua pihak untuk mewujudkan kabupaten sigi yang lebih inklusi.
Studi kelayakan ini melibatkan 143 responden, termasuk laki-laki, perempuan, dan penyandang disabilitas di berbagai desa dan kecamatan di Kabupaten Sigi. Keterlibatan berbagai pihak terkait, seperti Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), Organisasi Non Pemerintah, pengurus koperasi, dan Pengurus BUMDes, juga menjadi bagian penting dari studi ini.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPERINDA) Siti Ulfah mengapresiasi kegiatan ini dan menurutnya relevan terhadap temuan-temuan riset yang dilakukan oleh Yayasan Sikola Mombine.
Dia juga menyoroti pentingnya upaya untuk memutus mata rantai ketergantungan masyarakat dengan tengkulak sebagai langkah krusial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan dari desiminasi studi kelayakan ini adalah untuk menyebarkan hasil penelitian dan mendapatkan masukan strategis guna mendorong kemandirian ekonomi yang berkelanjutan bagi perempuan dan penyandang disabilitas, menghasilkan rekomendasi dari temuan hasil riset untuk memperkuat strategi dan metode pendampingan dalam melakukan intevensi program untuk mewujudkan kabupaten sigi yang lebih inklusif. (afd/*)