PALU, beritapalu | Jumlah aset dan kredit perbankan di Sulawesi Tengah naik masing-masing 3,99 persen dan 4,27 persen selama periode April 2023 (yoy) dengan angka non-performing loan (NPL) sebesar 1,83 persen. Meski begitu, indikator dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan hingga -5,13 persen.
Demikian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Perwakilan Sulawesi Tengah merilis laporan perkembangan sektor jasa keuangan di Sulawesi Tengah untuk periode April 2023 (yoy), Selasa (20/6/2023).
Kepala Kantor Perwakilan OJK Sulteng, Triyono Raharjo mengatakan, penurunan DPK tersebut lazim terjadi pada setiap periode Idul Fitri. Penurunan tersebut akan berkaitan dengan peningkatan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang pada periode tersebut tercatat sebesar 144,48 persen.
Sementara di sektor Industr Keuangan Non-Bank (IKNB), kinerja perusahaan pembiayaan tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp5,81 triliun dengan Non-Performing Financing (NPF) yang terjaga di angka 2,06 persen.
Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp262,46 miliar atau meningkat 47,70 persen (yoy) dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 103.738 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,16 persen.
Tak itu saja, sektor dana pensiun juga menunjukan pertumbuhan positif yang tercermin dari total aset tumbuh 9,09 persen (yoy) menjadi Rp92,77 miliar dan total investasi meningkat 8,78 persen atau menjadi Rp91,08 miliar.
Di sektor Pasar Modal pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah juga terus meningkat, tercatat pada April 2023 ini terdapat 75.267 rekening investasi dengan share sebesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 53.949 atau 71,68 persen. (afd)