View this post on Instagram
PULUHAN anak berlarian di hamparan pavingblock yang tersusun rapi di atas lahan seluas 200×70 meter persegi yang diberi nama Taman Taiganja. Terletak di Desa Kalukubula, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapatta baru saja mersemikan ruang terbuka hijau (RTH) yang dibangun sejak Juni 2022 lalu itu.
RTH ini berbeda dengan RTH kebanyakannya. Tak terkecuali di Sigi, di Kota Palu pun tidak ditemui RTH semacam Taman Taiganja ini yang disebut-sebut multifungsi.
Tak sekadar RTH, Taman Taiganja dilengkapi sarana multifungsi seperti tempat bermain anak, pertunjukan seni budaya, olahraga, dan lapak usaha kecil.
Bahkan ke depan (tahap kedua), taman yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Koperasi Sigi ini akan ditambah sarananya mulai dari masjid (terapung), area kuliner, gedung budaya hingga sarana olahraga ekstrem.
“Saya sengaja meminta agar lokasinya berhadapan langsung dengan sungai, untuk mengubah image negatif (buaya dan sampah) itu,” kata Bupati Moh. Irwan Lapatta.
Taiganja adalah bahasa Kaili. Tai berarti perut atau rahim bagi perempuan, sedangkan ganja bertarti bentuk atau rupa. Taiganja diartikan menyerupai atau berbentuk perut atau rahim. Ia adalah merupakan lambang kekuatan, kesuburan, dan kemakmuran.
Simbol Taiganja sangat dekat dengan masyarakat Suku Kaili. Ia bisa menjadi petunjuk akan status sosial, ia juga bisa mahar bagi perempuan dalam pernikahan. Ia juga sangat sakral dalam ritual-ritual budaya Kaili.
“Kalau sebelumnya banyak warga Sigi senang ke taman-taman di Palu, kali ini saya berkeinginan agar, warga dari luar yang datang ke Taman Taiganja Sigi,” tandas Bupati Irwan Lapatta..
#sigi #kalukubula #taman #taiganja #kaili
Catatan: artikel ini telah diterbitkan di pojokSIGI dengan judul Memaknai Taman Taiganja di Kalukubula.