PALU, beritapalu | Puluhan mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Tadulako (Untad) memungut sampah-sampah terutama sampah plastik di sekitar tanggul penahan ombak di sekitar Pantai Talise, Palu, Senin (21/2/2022) sore.
Menurut Henry, Ketua Mahasiswa Angkatan 2021 di program studi itu, aksi itu adalah spontanitas para mahasiswa setelah melihat banyaknya serakan sampah di sekitar wilayah itu.
“Ini bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, jadi kami spontan saja turun ke sini (pantai) untuk memungut sampah-sampah, terutama sampah plastik itu,” ujar Henry diamini rekan-rekannya.
Ia mengatakan, persoalan sampah bukanlah tanggungjawab pihak tertentu saja, namun menjadi tanggungjawab semuanya, tak terkecuali mahasiswa itu sendiri. Justeru menurutnya, mahasiswa harus menjadi penggerak bagi kesadaran akan lingkungan, terlebih jika dikaitkan status mahasiswa sebagai salah atu agen perubahan.
Ini katanya akan makin relevan jika dihubungkan dengan program lingkungan Pemerintah Kota Palu yang menargetkan akan bisa meraih piala supremasi kebersihan Adipura pada 2023 mendatang.
“Kami tidak sekadar belajar tentang teknik lingkungan di bangku kuliah, tetapi juga berusaha menyelami lebih dalam dengan aktivitas spontan seperti ini. Persoalan sampah adalah persoalan kita semua,” tandasnya.
Sampah menurutnya makin menarik dipersoalkan terutama jika dikaitkan dengan perubahan lingkungan atau clmate change yang sesungguhnya sudah terjadi dan menjadi ancaman serius, bukan hanya bagi generasi saat ini tetapi juga generasi mendatang.
Dalam catatan, produksi sampah nasional adalah terbesar kedua di dunia setelah China. Bahkan untuk sampah plastik menurut hasil survei, Indonesia adalah salah satu penghasil terbesar.
“Kita semua harus bisa mengambil peran untuk mengatasi masalah sampah ini,” ajaknya. (afd)