PALU, beritapalu | Dua jenazah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) belum dapat diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Palu karena proses evakuasi terkendala medan yang sulit dan cuaca berselimut kabut tebal.
Sejak Minggu (11/7/2021), sejumlah polisi bersenjata lengkap berjaga di gerbang rumah sakit tersebut menyambut kedatangan kedua jenazah tersebut. Namun hingga Senin (12/7/2021) sore, kedua jenazah dimaksud belum juga tiba.
Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto dikutip dari Antaranews.com menyebutkan, kondisi medan dan cuaca yang tidak mendukung masih menyulitkan proses evakuasi kedua jenazah DPO MIT Poso tersebut.
“Dari pagi sampai siang tadi masih berkabut,” sebut Didik.
Didik mengungkapkan, di lokasi terjadinya kontak tembak saat ini kondusif. Warga berativitas seperti biasa. Namun ia meminta kepada warga jika ada yang mencurigakan agar segera melaporkannya.
Sebelumnya dilaporkan, terjadi kontak tembak antara Satgas Madago Raya dari kesatuan Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti dengan kelompok MIT Poso di pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Keamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu (11/7/2021).
Sedikitnya ada lima orang kelompok MIT Poso yang sedang bersitirahat di lokasi tersebut. Tim Tricakti yang dipimpin Lettu Inf David Manurung dari kesatuan Kopassus memerintahkan membuka penembakan setelah memastikan kelima orang tersebut adalah kelompok MIT Poso yang sedang diburu.
Dua orang kelompok DPO MIT Poso tersebut tewas, sedangkan tiga orang lainnya melarikan diri. Dipastikan di antara tiga orang yang melarikan diri ada yang terluka yang ditunjukkan oleh ceceran darah sepanjang jalur pelariannya.
Di lokasi kejadian, Satgas Madago Raya mengamankan sejumlah barang bukti antara lain amunisi, bom lontong, kompas dan bendera. (afd/*)