MOROWALI, beritapalu | Serikat Buruh Pertambangan (SBIPe) IMIP Morwali Bersama Kerukunan Keluarga Wuna Barakati (KKBW) melakukan penggalangan dana di Pos 1 kawasan industri IMIP, Jumat (5/4/2024).
Penggalangan dana ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap para keluarga korban ledakan tungku perusahaan ITSS yang terjadi pada 24 Desember 2023 lalu yang dinilainya saat ini berada dalam kondisi sulit.
SBIPe saat ini sedang mendampingi para korban dan keluarganya sebanyak 10 orang yang sebagian besarnya tidak memiliki penghasilan tetap. Salah satunya adalah keluarga korban, Larry yang saat ini sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Awal bros Makassar yang sebelumnya di rawat di Jakarta. Kondisi Larry yang saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit menjadi masalah karena menjadi tulang punggung keluarga.
Mayoritas para korban memiliki angsuran bulanan dengan pendapatan upah yang diterima antara Rp3,7 sampai Rp4 juta per bulan.
“Situasi inilah yang membuat kami dari SBIPe dan KKWB melakukan penggalangan dana untuk para keluarga korban dengan harapan semoga bantuan melalui galang dana dapat meringankan kebutuhan para keluarga korban,” tukas Koordinator SBIPe, Henry Foord Jebss.
Kecelakaan kerja baru-baru ini juga kembali terjadi dan menimpa salah satu buruh atas nama Rikman perusahaan Osmi di Divisi Mekanik kiln dryer, grinding yang saat ini sedang menjalani rawat jalan. Ironisnya, korban belum pulih tapi dipaksa untuk kembali bekerja.
“Hal ini tentu melanggar ketentuan yang berlaku sehingga kami dari SBIPe mengecam dan mengutuk keras tindakan kepala formen dan menuntut pihak IMIP agar tindakan kepala formen harus diproses,” sebutnya.
Ia mengajak kepada seluruh buruh di kawasan IMIP untuk memperkuat solidaritas antarsesama buruh untuk meraih upah layak, kerja layak dan hidup layak dengan terus meningkatkan pengetahuan dalam hubungan industri perburuhan yang ada dalam kawasan IMIP. (afd/*)