Tanam 1.000 Mangrove di Pantai Dupa, Komitmen Lingkungan Rubalang

PALU, beritaPALU | Upaya rehabilitasi ekosistem pesisir terus berlanjut dengan aksi penanaman 1.000 mangrove di Pantai Dupa, Teluk Palu, Minggu (10/5/2025). Puluhan relawan dan mahasiswa pegiat lingkungan berkumpul untuk menanam pohon bakau sebagai benteng alami pesisir.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Bahari Gemilang (Rubalang) dan Mangrovers Teluk Palu dengan dukungan dari PT Telkom Regional V, yang turut menggelar seremonial penanaman mangrove. Mengusung tema “Mari Torang Jaga Laut”, para peserta menempel testimoni berupa tulisan di kertas hijau pada spanduk bergambar pohon bakau, sebagai simbol komitmen kolektif untuk menjaga ekosistem laut.
Sejak inisiasi pertama pada 2019, kawasan konservasi mangrove di Teluk Palu terus melebar. Beberapa pohon mangrove yang ditanam sudah mulai bereproduksi secara alami, menebarkan bibit-bibit ke area sekitarnya sebagai tanda keberhasilan rehabilitasi ekosistem pesisir.
Namun, bagi para pegiat lingkungan, aksi ini bukan sekadar upaya penghijauan. Ini adalah bentuk perlawanan terhadap kehancuran ekosistem pesisir akibat bencana dan eksploitasi.
“Dulu, pesisir Teluk Palu memang ditumbuhi mangrove, meskipun tidak sepenuhnya. Tsunami 2018 menjadi titik balik yang menggugah kita untuk mengembalikan perlindungan alami ini,” ujar Hamzah Tjakunu, pegiat mangrove yang memimpin sesi edukasi tentang manfaat dan teknik penanaman bakau.
Mangrove memiliki peran krusial dalam meredam gelombang, mencegah abrasi, serta menyediakan habitat bagi berbagai biota laut. Keberadaannya tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pesisir.
“Kami percaya bahwa aksi sederhana seperti ini akan membawa dampak besar ke depannya. Mangrove tidak hanya menyelamatkan pesisir, tetapi juga kehidupan yang ada di sekitarnya,” ujar Moh Topan Saputra, Direktur Yayasan Rubalang.
Dengan semakin luasnya wilayah penanaman mangrove, harapan akan pesisir yang lebih kuat dan ekosistem yang lebih lestari semakin nyata.
Aksi ini mengingatkan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dari satu pohon yang tertanam hingga ribuan akar yang terus menjalar, Teluk Palu tengah menumbuhkan harapan—satu mangrove dalam satu waktu. (bmz)