PALU, beritpaalu | Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo berharap agar praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dapat menjadi contoh dan teladan di tengah masyarakat. Harapan itu dikemukakannya saat mewakili Wali Kota Palu pada silaturahmi bersama Drum Band Gita Abdi Praja (GAP) IPDN di kawasan Taipa Beach, Sabtu (11/01/2025).
Puluhan praja IPDN Kampus Sulawesi Selatan angkatan 34 tiba di Kota Palu. Mereka akan memeriahkan kegiatan Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Sulawesi Tengah dengan penampilan drum bandnya.
Sekkot mengungkapkan, dua tahun lalu saat HUT Kota Palu, drum band GAP IPDN juga turut memeriahkan dengan menyajikan penampilan yang luar biasa.
“Kedatangan drum band mahasiswa IPDN memang dinanti-nantikan. Pasti ini akan melepas kerinduan masyarakat Kota Palu. Karena memang banyak yang sangat kagum dan masyarakat terpukau dengan penampilan drum band IPDN,” ungkap Sekkot.
Menurut Sekkot, IPDN menjadi salah satu sekolah favorit bagi anak-anak. Banyak yang ingin masuk, karena persyaratan, jadi tidak bisa. Para praja IPDN patut bersyukur bisa mengenyam pendidikan di kampus tersebut, dan diharapkan para praja bisa menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat ketika menjadi ASN.
Sekkot Irmayanti juga memotivasi para praja untuk bisa menyelesaikan pendidikannya dengan baik di IPDN. Sekkot mengharapkan kerjasama dapat terbangun, agar sebelum pendaftaran IPDN dibuka, ada pembinaan-pembinaan yang dilakukan bagi anak-anak daerah, khususnya di Kota Palu.
“Sehingga anak-anak daerah bisa masuk dan bersaing di IPDN. Kami harap di angkatan berikut semakin banyak dari Kota Palu,” harap Sekkot.
Sementara itu, Kasar Sena IPDN Kampus Sulawesi Selatan, Hamzah Jalante menyampaikan terima kasih atas sambutan dari Pemkot Palu bersama IKAPTK Provinsi Sulawesi Tengah.
Hamzah mengungkapkan drum band GAP IPDN yang berjumlah sekitar 70an praja, sangat bersemangat untuk datang ke Kota Palu, dalam memeriahkan Jalan Santai IKAPTK Provinsi Sulawesi Tengah pada Minggu (12/01/2025) besok.
Hamzah menjelaskan bahwa IPDN memiliki enam kampus daerah dan dua kampus pusat, dengan penerapan sistem Pengajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan (Jarlatsuh).
“Lama pendidikan maksimal 10 semester. Tidak ada bayar-bayar masuk IPDN. Tahapannya sangat terbuka dan semua transparan. Sehingga setiap saat orang bisa protes. Caranya hanya satu, siapkan kesehatannya, siapkan belajarnya,” ungkapnya. (afd/imr/*)