PALU, beritapalu | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu di Lapangan PT Telkom Palu, Kamis (21/11/2024).
Simulasi tersebut melibatkan 200 perwakilan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kecamatan Mantikulore. Simulasi seperti itu juga akan melibatkan KPPS di tujuh kecamatan lainnya di Kota Palu.
“Kami mengundang sekitar 200 pemilih riil untuk berpartisipasi dalam simulasi ini,” kata Ketua KPU Kota Palu, Idrus pada kegiatan tersebut.
Simulasi tersebut bertujuan mensosialisasikan standar Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan sekaligus menguji kesiapan badan adhoc penyelenggara pemilu yang terdiri dari KPPS, PPS, dan PPK.
“Kami ingin memastikan bahwa semua pihak, terutama KPPS, memahami dengan baik standar dan prosedur yang harus diikuti dalam penyelenggaraan pemungutan suara,” ujar Idrus.
Idrus menyebut, simulasi ini juga untuk memberi gambaran mengenai tata cara pemungutan suara dan penghitungan suara, termasuk dalam rangka pendistribusian C Pemberitahuan yang harus sudah sampai kepada pemilih paling lambat H-3.
Dijelaskannya, TPS harus dibangun sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2024, dengan ukuran minimal 8 × 10 meter, kecuali untuk lokasi yang terbatas, seperti di wilayah perumahan.
“Yang paling penting, TPS tidak boleh dibangun di dalam rumah ibadah. TPS sebaiknya dibangun di ruang terbuka, tetapi jika ada situasi tertentu yang mengharuskan menggunakan ruang tertutup, pastikan ruang tersebut tetap dapat diakses oleh pemilih dan dapat disaksikan oleh masyarakat,” jelasnya.
Memastikan pintu masuk dan pintu keluar TPS juga hendanya terpisah dan tersedia tempat duduk untuk saksi, pengawas TPS, dan pemantau yang berada di belakang KPPS.
Dalam proses verifikasi pemilih, KPPS harus memastikan pemilih sudah tercatat dengan benar di daftar hadir dan membawa dokumen yang diperlukan, seperti C Pemberitahuan atau KTP.
“TPS akan tutup pada pukul 1 siang, tetapi pelayanan bisa diteruskan bagi pemilih yang sudah tercatat sebelum pukul 1 siang,” ujar Idrus.
KPU Palu mengingatkan agar petugas ketertiban TPS bersinergi dengan aparat keamanan untuk mengawasi dan memastikan tidak ada pemilih mencoblos lebih dari sekali dengan penggunaan tinta pada jari pemilih sebagai penanda.
Terhadap pemilih berkebutuhan khusus seperti lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas, Idrus menekankan untuk mendapat pelayanan prioritas.
“Kami berharap simulasi ini dapat berjalan dengan baik, sehingga pada hari pemilihan nanti, semua tahapan dapat berjalan lancar, adil, dan transparan,” kata Idrus. (afd/*)