PALU, beritapalu | Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melalui program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pencarian dan Pertolongan melatih sedikitnya 100 warga Huntap Petobo tentang Search and Rescue (SAR).
Direktur Bina Potensi Kantor Pencarian dan Pertolongan, Agus Haryono mengatakan, program pemberdayaan itu menyasar wilayah-wilayah rawan bencana di sejumlah daerah di Indonesia, tak terkecuali Kota Palu yang menjadi salah satu zona ring of fire.
“Kota Palu diprioritaskan oleh Basarnas untuk program pemberdayaan karena masuk di area ring of fire, dan secara geologis termasuk rawan bencana, berada di pertemuan lempeng bumi,” sebut Agus Haryono.
Direktur Agus mengatakan, program ini menjadi penting dilaksanakan untuk memelihara kesiapsiagaan masyarakat dan sebagai antisipasi keadaan-keadaan darurat apabila terjadi bencana alam.
“Karena kami dari Basarnas maka yang kami lakukan adalah pencegahan dan mitigasi SAR. Jadi kami menyiapkan masyarakat agar apabila terjadi kondisi-kondisi darurat, masyarakat mampu minimal menyelamatkan diri sendiri dan menyelamaktkan orang lain di sekitarnya sambil menunggu bantuan tiba,” jelasnya.
Ia mengatakan, bencana tidak bisa diprediksi, kejadiannya pun berlangsung sangat cepat. Sehingga jika menunggu bantuan memerlukan waktu, maka itu, dengan edukasi yang sudah diberikan kepada warga, setidaknya dapat mencegah atau meminimalkan jumlah korban.
Program pemberdayaan yang berlangsung sejak beberapa hari lalu itu diikuti 100 peserta dari warga penghuni Huntap Petobo dengan sejumlah materi yang disajikan antara lain dari BMKG, Basarnas, BPBD, yang disajikan dengan metode ceramah, praktik dan diakhir dengan simulasi.
Di bagian akhir, pasa peserta mengikuti simulasi terjadi gempa bermagnitudo 7,6. Seluruh rangkaian penanganan bencana seperti yang disampaikan dalam materi pelatihan dipraktikkan, mulai dari pelaporan terjadinya bencana, assesment, evakuasi korban, tindakan pertolongan pertama hingga selesainya penanganan darurat bencana.
Sekkot Palu, Irmayanti yang menyaksikan langsung simulasi itu menyampaikan rasa puasnya karena para peserta sangat antusias melakukannya. Sekkot pun berharap kepada Basarnas agar kegiatan pelatihan semacam itu tidak hanya digelar di Petobo, tetapi juga di wilayah lainnya di Kota Palu agar kesiapsiagaan itu dapat terjaga.
“Program pemberdayaan ini tidak berdiri sendiri melainkan dikolaborasikan dengan sejumlah pihak terkait seperti Pemkot Palu, BPBD, TNI-Polri, OPD, kecamatan dan kelurahan, para relawan. Jadi ini adalah kerja bersama kita,” tambah Agus Haryono.
Di sisi lain, Agus mengungkapkan, keterbatasan personel kerap kali membuat penanganan bencana tidak semuanya dapat dilakukan oleh Basarnas. Karena itu menurutnya, program pemberdayaan dengan memberikan paltihan dasar-dasar Search and Rescue (SAR) kepada warga dinilai akan cukup membantu.
Setidaknya kata Agus Haryono, warga yang telah dilatih akan memiliki keterampilan dan pengetahuan bertindak pada situasi bencana, sekurang-kurangnya dapat menolong diri sendiri dan orang-orang di sektarnya.
Ia juga menegaskan kesiapannya untuk berkolaborasi lebih jauh sekiranya wilayah-wilayah lainnya juga bermaskud melakukan program pelatihan yang sama. (afd)