PALU, beritapalu | Wali Kota Palu melalui Sekretaris Daerah Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti mengapresiasi kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang pencarian dan pertolongan yang digelar di Huntap Petobo oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Rabu (31/7/2024).
Sekkot Irmayanti yang membacakan sambutan tertulis wali kota mengatakan, pemberdayaan masyarakat di bidang pencarian dan pertolongan sangat penting, terutama karena Palu adalah daerah yang rawan bencana.
Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan ini sangatlah krusial guna meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam menghadapi situasi darurat.
“Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pencarian dan pertolongan akan memberikan manfaat besar bagi keselamatan dan kesejahteraan warga Kota Palu,” kata Sekkot.
Melalui kegiatan ini, Sekkot berharap dapat membentuk masyarakat yang lebih tanggap, terlatih, dan siap untuk memberikan pertolongan pertama pada saat terjadi bencana.
Dengan demikian, dampak dari bencana dapat diminimalkan dan korban jiwa serta kerugian materiil dapat ditekan seminimal mungkin.
Sekkot menekankan pentingnya kerjasama dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, baik pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun masyarakat itu sendiri.
Dalam situasi darurat, kerjasama yang solid akan sangat membantu dalam pelaksanaan pencarian dan pertolongan yang efektif dan efisien.
“Oleh karena itu, saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan kerjasama di antara kita semua,” harap Sekkot. Diharapkan pula, program semaacm ini akan terus berlanjut dan mencakup warga di wilayah lainnya di Kota Palu.
“Mari kita bersama-sama membangun Kota Palu yang lebih tanggap dan siap menghadapi segala bentuk bencana,” ajak Sekkot.
Direktur Bina Potensi Kantor Pencarian dan Pertolongan, Agus Haryono yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, karena kerawanannya terhadap bencana maka Kota Palu masuk dalam prioritas program pemberdayaan bidang pencarian dan pertolongan.
Ia mengatakan, keterbatasan personel membuat penanganan bencana tidak semuanya dapat dilakukan oleh Basarnas. Karena itu menurutnya, program pemberdayaan dengan memberikan paltihan dasar-dasar Search and Rescue (SAR) kepada warga dinilai akan cukup membantu.
Setidaknya kata Agus Haryono akan memiliki keterampilan dan pengetahuan bertindak pada situasi bencana, sekurang-kurangnya dapat menolong diri sendiri dan orang-orang di sektarnya.
Program pemberdayaan yang berlangsung sejak beberapa hari lalu itu diikuti 100 peserta dari warga penghuni Huntap Petobo dengan sejumlah materi dari BMKG, Basarnas, BPBD, yang disajikan dengan metode ceramah, praktik dan diakhir dengan simulasi. (afd/imr*)