PALU, beritapalu | Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu dalam Laporan Pengujian sejumlah jenis ikan yang sampelnya diambil dari berbagai asal dan dijual di Pasar Masomba menunjukkan tidak ditemukannya kandungan formalin atau negatif.
Laporan yang diterbitkan hari ini (Senin, 22/7/2024) itu ditandatangani ketua Tim Pengujian BPOM Palu, Agung Darmawati.
Sampel yang digunakan diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulteng yang diambil dari berbagai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) seperti dari Donggala, Kecamatan Tinombo dan Parigi Kabupaten Parigi Moutong, serta Provinsi Gorontalo yang merupakan daerah penyuplai ikan di Pasar Masomba.
Sampel-sampel ikan tersebut diterima BPOM Palu pada Rabu (17/7/2024) dan pengujian mulai dilakukan pada Jumat (19/7/2024) dan hasil pengujiannya selesai pada Senin (22/7/2024).
Dari empat sampel TPI asal ikan tersebut, BPOM Palu menyebut tak satupun yang terindikasi mengandung formalin.
Sebelumnya di Senin (22/7/2024) pagi, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengunjungi pedagang yang berjualan ikan di Pasar Masomba. Wali Kota hendak menkonfirmasi keadaan para pedagang yang omsetnya “tersungkur” karena dikabarkan ikan yang dijualnya mengandung pengawet formalin.
Kabar formalin itu berhembus setelah laboratorium Kesmavet UPT Pengawasan dan Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan ( PSMKP) Dinas Pangan Sulteng merilis hasil pengujian yang menyebut, dari 24 sampel ikan dari pasar tersebut, 22 di antaranya positif menggunakan formalin sebagai pengawet.
Data tersebut telah beredar luas dan mengakibatkan penjualan ikan di pasar terbesar kedua di Kota Palu anjlok.
Wali Kota Hadianto menyatakan, ikan yang dijual di Pasar Masomba adalah ikan sehat dan memastikan informasi yang beredar adalah tidak benar. Jika ada hal yang seperti itu, yang pasti pemerintah provinsi katanya akan menyampaikan langsung kepada Pemerintah Kota Palu.
“Ini kan data yang tersampaikan, fotonya tidak jelas, maksudnya tidak jelas itu, tidak jelas siapa yang bertandatangan, yang reges siapa. Kemudian informasi ini menyebar,” ungkap wali kota.
Ia berharap kondisi yang baik di Kota Palu saat ini tidak diganggu dengan hal-hal seperti ini, sehingga membuat masyarakat resah karena dampaknya pada pedagang dan semuanya.
Wali kota mengaku, sudah melakukan konfirmasi ke pihak pemerintah provinsi dan disampaikan bahwa hal tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan.
“Tapi di kesempatan ini saya sampaikan informasi itu untuk saat ini saya sampaikan tidak benar. Berdasarkan komunikasi yang terbangun dengan provinsi, itu tidak dapat dipertanggungjawabkan,” jelas wali kota. (afd/imr/*)