PALU, beritapalu | Trash Ranger Sulawesi Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan membentuk Tim Penjaga Trash Boom di Kelurahan Layana Indah.
Program ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan sampah laut melalui partisipasi aktif masyarakat, khususnya dalam menjaga dan merawat Trash Boom yang telah dipasang sebagai benteng pertahanan ekosistem mangrove dari ancaman sampah laut.
Acara yang berlangsung di Lelurahan Layana Indah, Rabu (26/2/2025) ini dihadiri berbagai pihak termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Ketua Mangrovers, Ketua RW dan RT Kelurahan Layana Indah, Babinsa, tokoh agama setempat, serta sekitar 50 warga dari RT 1, 2, dan 3 yang tergabung dalam Tim Penjaga Trash Boom.
Berbagai elemen masyarakat itu menyatakan komitmennya tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani permasalahan sampah di kawasan pesisir.
Ketua Trash Ranger Sulteng, Rahmad Hidayat, dalam sambutannya menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Ini adalah langkah awal bagi masyarakat Layana Indah untuk berperan aktif dalam menjaga ekosistem mangrove. Mungkin dampaknya belum terasa saat ini, tetapi anak dan cucu kita yang akan merasakan manfaatnya di masa depan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Mangrovers, Ismail, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang terjalin.
“Trash Boom adalah solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di wilayah pesisir, tetapi yang lebih penting adalah partisipasi aktif masyarakat dalam mengelolanya. Kami siap memastikan alat ini berfungsi optimal dan memberikan manfaat nyata bagi lingkungan,” ungkapnya.
Perwakilan dari DLH Kota Palu yang turut hadir dalam acara ini juga memberikan apresiasi atas inisiatif Trash Ranger Sulteng dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Kami sangat mendukung proyek ini dan berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Sinergi antara komunitas, pemerintah, dan warga sangat penting untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” ujar perwakilan DLH.
Rangkaian Kegiatan dan Pendelegasian
Kegiatan diawali dengan pemutaran video dokumentasi perjalanan Trash Boom Project yang menampilkan proses pembuatan dan pemasangan Trash Boom sebagai benteng pertahanan mangrove dari sampah laut.
Selanjutnya, dilakukan pembacaan nama-nama warga yang tergabung dalam Tim Penjaga Trash Boom. Tim ini mendapatkan edukasi terkait mekanisme kerja, teknik pemantauan, perawatan, serta prosedur pelaporan kondisi Trash Boom agar dapat berfungsi secara optimal dalam menangkap sampah di area konservasi mangrove.
Sebagai simbol komitmen bersama, dilakukan penyerahan satu unit Trash Boom oleh Trash Ranger Sulteng kepada Ketua RW 1 Kelurahan Layana Indah sebagai perwakilan masyarakat, serta penandatanganan komitmen bersama antara Trash Ranger Sulteng dan Koordinator Tim Penjaga Trash Boom.
Salah seorng warga yang tergabung dalam tim penjaga, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program ini.
“Kami merasa lebih berdaya dengan adanya Trash Boom dan bimbingan dari Trash Ranger. Kami akan menjaga alat ini sebaik mungkin agar lingkungan tetap bersih dan mangrove tetap lestari,” katanya.
Tindak Lanjut dan Komitmen Keberlanjutan
Meskipun pendelegasian telah dilakukan, Trash Ranger Sulteng tetap akan melakukan pemantauan dan pembinaan secara berkelanjutan untuk memastikan efektivitas Trash Boom dalam jangka panjang.
Trash Boom Project merupakan bagian dari gerakan pelestarian darat dan laut yang terus dikembangkan oleh Trash Ranger Sulteng bersama mitra-mitra strategis. Dengan pendekatan berbasis masyarakat dan pengawasan berkelanjutan, proyek ini diharapkan dapat membawa dampak positif nyata bagi ekosistem pesisir dan kehidupan warga sekitar.
Trash Ranger Sulteng mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan yang lebih baik. (afd/*)