JAKARTA, beritapalu | Di tengah sentimen negatif terhadap kondisi perekonomian global, pasar saham domestik tahun 2024 ditutup melemah sebesar 0,48 persen mtd per 30 Desember 2024 ke level 7.079,91 (secara ytd turun 2,65 persen). Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.336 triliun atau naik 2,79 persen mtd (secara ytd naik 5,74 persen). Non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp5,03 triliun mtd (ytd: net buy Rp16,53 triliun).
Kinerja Sektoral : Secara mtd, terjadi pelemahan hampir di seluruh sektor dengan pelemahan terbesar di sektor transportasi dan logistik serta keuangan. Rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,85 triliun ytd.
Pasar Obligasi : Indeks pasar obligasi ICBI turun 0,12 persen mtd (naik 4,82 persen ytd) ke level 392,66. Yield SBN rata-rata naik 12,42 bps mtd (ytd: naik 38,76 bps) per akhir Desember 2024, dengan investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp4,15 triliun mtd (ytd: net buy Rp34,59 triliun). Pasar obligasi korporasi mencatatkan net sell sebesar Rp2,91 triliun mtd (ytd: net sell Rp5,53 triliun).
Industri Pengelolaan Investasi : Nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp839,39 triliun (turun 0,55 persen mtd atau naik 1,78 persen ytd) per 30 Desember 2024. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp496,84 triliun (naik 0,48 persen mtd, ytd: turun 0,92 persen). Net subscription tercatat sebesar Rp5,05 triliun mtd (ytd: net redemption Rp1,82 triliun).
Penghimpunan Dana di Pasar Modal ; Penghimpunan dana di pasar modal menunjukkan tren positif dengan nilai Penawaran Umum mencapai Rp259,24 triliun, termasuk fund raising dari 43 Emiten baru sebesar Rp17,28 triliun melalui IPO Saham dan Penerbitan EBUS. Terdapat 115 Penawaran Umum dalam pipeline dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp32,58 triliun.
Securities Crowdfunding (SCF) ; Sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 30 Desember 2024, terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK, dengan 713 penerbitan Efek dari 450 penerbit, 173.036 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun di KSEI sebesar Rp1,36 triliun.
Bursa Karbon : Sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 Desember 2024, terdapat 100 pengguna jasa yang mendapatkan izin, dengan total volume sebesar 908.018 tCO2e dan nilai Rp50,64 miliar. Rincian nilai transaksi: 19,80 persen di Pasar Reguler, 43,41 persen di Pasar Negosiasi, 36,49 persen di Pasar Lelang, dan 0,30 persen di marketplace. Potensi Bursa Karbon masih besar dengan 4.118 pendaftar di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI).
Penegakan Ketentuan di Bidang Pasar Modal
Desember 2024: OJK mengenakan sanksi administratif berupa denda kepada 7 Emiten, 8 Direksi Emiten, 3 Komisaris Emiten, 2 Penilai, dan 2 Akuntan Publik sebesar Rp3,33 miliar.
OJK juga mengenakan denda total sebesar Rp14 miliar, termasuk denda Rp13,4 juta kepada 19 pihak terkait pelanggaran Pasal 91 dan 92 UU PM, dan denda Rp600 juta kepada 12 Perusahaan Efek terkait identifikasi profil calon nasabah.
Sepanjang 2024, OJK mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di Pasar Modal kepada 144 pihak dengan total denda Rp83,32 miliar, 21 Perintah Tertulis, 2 Pencabutan Izin Usaha Manajer Investasi, 1 Pencabutan Izin Orang Perseorangan, 1 Pembekuan Izin, dan 10 Peringatan Tertulis. Denda atas keterlambatan sebesar Rp62,81 miliar dikenakan kepada 696 pelaku jasa keuangan di Pasar Modal, serta 130 Peringatan Tertulis atas keterlambatan penyampaian laporan dan 5 sanksi administratif berupa Peringatan Tetulis atas selain keterlambatan. (afd/*)
Catatan: Sebagian diolah dengan artificial intelligence