PALU, beritapalu | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah (KPwBI Sulteng) menggelar diskusi ekonomi terkini bersama para akademisi (local expert) yang dipimpin Kepala KPwBI Sulteng, Rony Hartawan, Jumat (26/10/2024).
Diskusi ini dihadiri Ekonom Yunior BI, M. Rifhal Julian dan Akbar Hidayat, dan diikuti akademisi Untad seperti Dr. Muzakir yang juga Ketua ISEI Cabang Palu; Lektor Kepala Fakultas Ekonomi Bisnis Untad, Moh. Ahlis Djirimu, Ph.D., dan Prof. Dr.rer.pol. Patta Tope.
Diskusiitu digelar sebagai tindak lanjut arahan Rapat Dewan Gubernur BI dan bertujuan untuk mendukung BI dalam menyusun bahan asesmen ekonomi daerah dengan fokus pada perkembangan kondisi ekonomi nasional dan regional, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Beberapa topik yang dibahas dalam diskusi ini mulai dari inflasi bahan pokok, pertumbuhan PDRB, serta topik khusus, seperti harga tiket pesawat dan pariwisata. Isu-isu yang dibahas dalam diskusi ini mencerminkan komitmen BI untuk meningkatkan ekonomi Sulawesi Tengah.
Pada tahun 2024, meskipun terjadi penurunan perumbuhan ekonomi (YoY) yang landai, Provinsi Sulawesi Tengah berhasil mempertahankan stabilitas makroekonomi yang baik. Prospek pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah di triwulan keempat 2024 terlihat positif, terutama di lapangan usaha industri pengolahan, utamanya disokong oleh industri nikel yang menjanjikan.
Mengenai inflasi, terdapat tantangan dalam distribusi bahan pokok yang mempengaruhi harga kebutuhan pokok itu sendiri. BI terus berfokus pada peningkatan konektivitas antar daerah guna mempersingkat mata rantai perdagangan. Selain itu, sebagai salah satu bentuk usaha mengatasi permasalahan harga bahan pokok tersebut, turut diusulkan untuk dilakukan penyeragaman kalender tanam yang merupakan langkah penting untuk mendukung kegiatan ekonomi dan mengurangi harga.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan ini, direncana untuk melakukan Forum Industri Pariwisata Sulawesi Tengah yang akan diadakan pada awal tahun 2025 untuk membahas penyediaan layanan penerbangan dan infrastruktur pendukungnya untuk mendukung pariwisata Sulawesi Tengah.
Selain itu, turut direncanakan pula kajian terkait distribusi komoditas beras, ikan selar, cabai, dan BBM yang diperluas untuk mencakup pembentukan neraca pangan Sulawesi Tengah. (afd/*)