PALU, beritapalu | Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Provinsi Sulawesi Tengah 2024 ini akan diselenggarakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Taiganja di Kabupaten Sigi.
Kepala Kantor OJK Sulteng, Tiryono Raharjo dalam keterangan persnya, Senin (21/10/2024) menyebutkan beragam kegiatan menarik mulai dari kegiatan sosial berupa donor darah dan tebus murah sembako, perlombaan yang menarik bagi berbagai kalangan, dan kegiatan edukasi keuangan dalam puncak BIK tersebut.
Kegiatan tersebut akan dikemas dalam konsep edutainment yang telah disiapkan untuk memberikan pengalaman baru bagi masyarakat sehingga diharapkan awareness terhadap penggunaan produk dan layanan lembaga jasa keuangan yang legal terus meningkat di masyarakat.
Diketahui, di tahun 2024 ini OJK kembali menyelenggarakan BIK dengan melibatkan seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan stakeholders terkait secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Adapun untuk tema BIK di Tahun 2024 ini adalah “Industri Keuangan Inklusif: Menuju Indonesia yang Produktif”.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui penyelenggaraan BIK yang dilaksanakan setiap bulan Oktober sejak 2016 silam.
Literasi Keuangan
Sementara itu. sebagai perwujudan komitmen peningkatan literasi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan) Sulteng melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara rutin. Hingga 31 September 2024, OJK Sulteng telah melaksanakan 67 kegiatan edukasi dengan cakupan peserta mencapai 11.588 orang mulai dari petani, nelayan, ibu rumah tangga, pelajar hingga penyandang disabilitas.
Dari sisi layanan konsumen pada periode itu menerima 841layanan konsumen yang terdiri dari 108 layanan pengaduan, 680 pemberian informasi, dan 53 penerimaan informasi.
Dari total layanan konsumen tersebut sebanyak 434layanan terkait perbankan, 294 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 27 layanan terkait asuransi, 5 layanan terkait pergadaian, 29 layanan terkait fintech, 1 layanan terkait Lembaga Keuangan Mikro, dan 51 layanan terkait dengan lembaga jasa keuangan yang tidak berada di bawah pengaturan dan pengawasan OJK.
Selain itu, KOJK Sulteng juga melayani permohonan Informasi Debitur melalui SLIK sebanyak 6.769 permohonan. OJK dan seluruh pelaku usaha jasa keuangan katanya memiliki komitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional.
Hal tersebut tertuang dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) dimana salah satu Visi SNLKI 2021-2025 adalah mewujudkan masyarakat indonesia yang memiliki indeks literasi keuangan yang tinggi (well literate) sehingga dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai untuk mencapaikesejahteraan keuangan yang berkelanjutan. (afd/*)