PALU, beritapalu | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah sampai Mei 2024 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
Penilaian itu disampaikan Kepada Perwakilan OJK Sulteng, Triyono Raharjo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2024).
Dalam keterangan itu disebutkan, perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah pada Mei 2024 tumbuh positif seiring dengan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan.
Pada posisi Mei 2024, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif double digit secara year-on-year dengan posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp69,33 triliun (15,15 persen yoy), penyaluran kredit sebesar Rp52,97 triliun (20,80 persen yoy, dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp36,21 triliun (12,52 persen yoy). Kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 145,78 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,81 persen.
Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, nilai aset tercatat sebesar Rp3,16 triliun (17,04 persen yoy), pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 16,05 persen yoy menjadi Rp2,82 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 36,13 persen yoy menjadi Rp2,11 triliun.
Komitmen perbankan untuk terus mendorong UMKM diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM, pada Mei 2024 posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp16,60 triliun atau tumbuh 15,04 persen yoy dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 3,49 persen atau masih di bawah threshold 5 persen.
Perkembangan IKNB di Sulawesi Tengah posisi Mei 2024 juga menunjukkan kinerja positif. Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Sulawesi Tengah tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,48 triliun meningkat 11,08 persen yoy dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga di angka 2,09 persen.
Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp369,49 miliar meningkat 39,92 persen yoy dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 115.187 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,93 persen.
Sektor dana pensiun juga menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 6,05 persen yoy menjadi Rp100,68 miliar dan total investasi meningkat 6,91persen menjadi Rp97,96 miliar.
Di sektor Pasar Modal, pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah juga terus meningkat, tercatat pada Mei 2024 ini terdapat 120.004 rekening investasi dengan pertumbuhan yoy mencapai 55,17 persen. Adapun untuk share terbesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 91.070 rekening atau 75,89 persen dari keseluruhan rekening investasi di Sulawesi Tengah. (afd/*)