PALU, beritapalu | Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid meresmikan penggunaan sarana ibadah bagi umat Hindu di Palu, yakni Pura Melasti Pantai Dupa yang terletak di Pantai Dupa, Kelurahan Layana Indah, Minggu (10/4/2024).
Peresmian pura itu berlangsung khidmat karena dirangkaikan dengan Upacara Melasti menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang bertepatan dengan Senin (11/3/2024).
Wali Kota Hadianto dalam sambutannya mengatakan, Pemkot Palu sangat mendukung terciptanya suasana beribadah yang nyaman bagi setiap pemeluk agama, tak terkecuali agama Hindu. Karena menurutnya, kenyamaan beribadah adalah faktor penentu bagi terajutnya keharmonisan sosial.
Karena itu lanjutnya, selaku Wali Kota ia menyambut baik kehadiran Pura Melasti Pantai Dupa yang dibangun oleh umat Hindu di Kota Palu itu. Kehadiran pura itu menurutnya juga merupakan perwujudan dari keinginan untuk beribadah lebih nyaman.
Kesempatan itu juga digunakan Wali Kota Hadianto untuk menyatakan terima kasih Pemkot Palu kepada umat Hindu yang menurutnya juga punya andil dalam perjalanan pembangunan Kota Palu selama ini.
Ia menyebut, kebanggaan karena Kota Palu telah mendapatkan piala Adipura, yakni penghargaan dari pemerintah pusat atas kebersihan dan penataan lingkungan perkotaan. Menurutnya, Adipura itu diraih juga tidak lepas dari peran serta umat Hindu di Kota Palu. Ia mengajak kepada seluruh umat Hindu untuk tetap mengambil peran, bahkan lebih besar untuk kian memacu Pembangunan di daerah ini.
Sementara itu, ketua Parisada Hindu Dharma Indonesai (PHDI) Kota Palu, I Made Lungayasa menyebutkan, Pura Melasti Pantai Dupa Palu itu dibangun sejak setahun lalu dengan memanfaatkan lahan seluas lebih kurang 800 meter persegi.
Pembangunannya menelan biaya hingga Rp190 juta yang lebih dari setengahnya bersumber dari bantuan dan selebihnya adalah swadaya umat Hindu. Pura itu ke depan akan diperluas karena kapasitasnya sebesar 1.500 orang saat ini dinilai tidak cukup menampung umat yang hadir.
“Tadi lihat sendiri, banyak umat yang tidak bisa masuk lagi karena penuh, jadi terpaksa beribadah di luar. Jadi ke depan akan kami usahakan diperluas,” ujar I Made Lungayasa usai persemian pura tersebut.
Peresmian itu ditanda dengan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Palu Hadianto Rasyid didampingi sejumlah pengurus PHDI, baik Kota Palu maupun Sulawesi Tengah. Usai peresmian, dilanjutkan dengan ritual persembahyangan Melasti yang dipimpin sejumlah Pinandita. (afd)