PALU, beritapalu | Komoditas bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Palu anjlok hingga hampir 50 persen. Pantauan di Pasar Induk Manonda, harga bawang merah rata-rata hanya dijual seharga Rp25 ribu per kilogram, padahal dua hari sebelumnya rata-rata seharga Rp40 ribu per kilogram.
Sejumlah pedagang besar mengatakan, penurunan harga itu disebabkan karena melimpahnya pasokan bawang merah ke Kota Palu, baik dari daerah sekitarnya, maupun pasokan dari pulau lain seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) yang selama ini banyak mensuplainya.
Hajrah, salah seorang pengecer bawang merah di Pasar Manonda, Palu menyebutkan, harga jual terpaksa juga diturunkan karena konsumen akan berpindah ke pengecer lainnya jika bertahan dengan harga lama sebesar Rp40 ribu per kilogram.
“Lagi pula, harga dari pedagang besar juga sudah turun, jadi kit juga turunkan harganya jadi Rp25 ribu per kilogram,” aku Hajrah di sela-sela mengecer bawang merah tersebut di Pasar Manonda, Palu, Kamis (3/8).
Amir, salah seorang pedagang yang rutin memasok bawang merah di pasar tradisional terbesar di Kota Palu itu mengaku, melimpahnya pasokan ke Pasar Manonda karena persediaan bawang merah di sentra produksi juga cukup banyak.
“Bawang merah di Palu banyak dipasok dari Sulsel, terutama Kabupaten Enrekang, juga dari Bima (NTB), juga sedang panen raya,” aku Amir.
Sementara itu, Aminah, warga Kelurahan Palupi yang memiliki usaha warung makanan mengaku kaget ketika membeli bawang merah di pasar tersebut, Kamis (3/8) sore. Pasalnya, dua hari sebelumya masih membeli bawang merah dengan harga Rp40 ribu per kilogram, namun saat ini sudah turun menjadi Rp25 ribu per kilogram.
“Baik juga kalau turun, tapi kasihan juga kan petaninya kalau turun harga,” sebutnya.
Di Pasar Tradisional Masomba, harga baru bawang merah itu juga terjadi. Rata-rata pedagang menjualnya seharga Rp25 ribu per kilogram.
“Kita ambilnya dari Inpres (Pasar Manonda), jadi harganya sama dengan di sana,” kata Atikah, pengecer bawang merah di pasar tersebut. (afd)