Indikator Keuangan di Sulteng Triwulan II 2023 Positif


PALU, beritapalu | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah mengumumkan, selama triwulan II 2023, indikator keuangan di wilayah Sulteng cukup positif, baik di sektor perbankan, pasar Modal, dan juga Industri Keuangan Non Bank (IKNB).
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah, Triyono Raharjo pada Journalist Update yang digelar di Palu, Selasa (27/7/2023) memaparkan, pada periode Triwulan II 2023 secara year on year indikator perbankan yaitu aset, dana pihak ketiga, dan kredit masing-masing tumbuh sebesar 7.62%, 4.15%, dan 8.77% dengan kualitas non[1]performing loan yang tetap terjaga di kisaran angka 1,82%.
Begitu juga dengan pembiayaan yang juga terus meningkat yang per Juni 2023 penyalurannya oleh perusahaan pembiayaan meningkat hingga 19.15% yoy dengan nilai pembiayaan mencapai Rp5,88 triliun dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga diangka 2.44%.
Sedangkan pinjaman online tercatat sebanyak 106.450 rekening peminjam aktif dengan outstanding mencapai Rp264,08 miliar. Meski jumlah outstanding cukup tinggi, TWP 90 atau tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang ada pada perjanjian pendanaan di atas 90 hari sejak jatuh tempo masih terjaga diangka 1.79%.
Di sektor pasar modal pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah juga terus meningkat. Pada Triwulan II 2023 ini terdapat 80.253 rekening investasi dengan share sebesar 72.71% untuk reksadana (57.949 rekening), saham sebesar 24.51% (19.669 rekening) dan SBN sebesar 3.28% (2.635 rekening) dengan nilai transaksi mencapai Rp594,26 miliar.
Terkait dengan upaya untuk mendorong pembangunan daerah, Triyino mengaku telah melaksanakan sejumlah program kemitraan dengan pemerintah daerah dan program edukasi keuangan dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Sepanjang semester I tahun 2023 ini, OJK Sutleng telah melaksanakan 15 kegiatan edukasi, dengan total peserta edukasi mencapai 1.519 peserta dengan fokus target edukasi yaitu pelajar, pelaku UMKM, ibu rumah tangga, dan masyarakat 3T.
Selain dari pada itu, beragam program kemitraan dengan pemerintah daerah juga telah dilaksanakan melalui beberapa Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) diantaranya program Business Matching, digitalisasi keuangan, dan Satu Rekening Satu Pelajar.
Beberapa program unggulan TPAKD Sulawesi Tengah di antaranya Business Matching Petani Gula Aren dan digitalisasi layanan keuangan di kawasan kuliner Toboli yang digagas oleh Pemkab Parigi Moutong, Program Satu Rekening Satu Pelajar kepada 15.000 pelajar tingkat SMP dan 6.000 pelajar tingkat Sekolah Dasaryang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Palu, serta Ekosistem Keuangan Inklusif di wilayah pedesaan – Desa Wisata Luk Panenteng yang dilaksanakan oleh Pemkab Banggai Kepulauan.
Soal investasi illegal, Triyono mengungkapkan jika di 2023 ini Tim Satgas Waspada Investasi telah melakukan penanganan terhadap 15 entitas investasi illegal dan 584 pinjaman online illegal.
Ia mengatakan, OJK terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka pemerataan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah melalui berbagai macam inisiatif, program kerja, dan stimulus di Sektor Jasa Keuangan. (afd/*)